TANJUNG, kontrasonline.com – Pemerintah kabupaten Tabalong melaksanakan penanaman padi goro rancah di desa Paliat kecamatan Kelua, Sabtu (16/9).
Penanaman tersebut dilakukan dalam rangka gerakan Nasional antisipasi El Nino.
Kepala Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman bersama Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani dan unsur Forkopimda setempat secara simbolis melakukan penanaman padi tersebut.
“Hari ini kita melaksanakan penanaman ekstra Oktober-Maret dan April-September, karena disini sudah panen untuk menunggu bulan Oktober ada peluang karena ini gerakan nasional maka di tanamlah varietas inpari 32 jadi memang cocok di tanah seperti ini” ujar Anang usai penanaman kepada kontrasonline.com.
Anang menuturkan dengan adanya penanaman padi ini menambah produksi di Tabalong.
“Terlebih menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru). Luasannya di sini 105 hektar di tempat lain juga ada, Alhamdulillah ini didukung oleh Dinas Pertanian Kalsel” tuturnya.
Ia menerangkan saat ini semua jenis beras mengalami kenaikan harga namun di Tabalong tidak begitu signifikan.
“Alhamdulillah di Tabalong sendiri kenaikannya tidak terlalu besar tetapi adalah pengaruhnya” terangnya.
Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya gencar melaksanakan operasi pasar.
“Inflasi kita tetap terkendali terakhir 2,76. Sebentar lagi kita akan mendapat insentif dari Keputusan Kementerian Keuangan hampir Rp 10 miliar lagi kita dapat, karena inflasi kita terkendali kita berada di posisi sepuluh besar dan peringkat enam sekarang (se-Indonesia)” kata Anang.
Sementara itu, Kepala Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman mengapresiasi dan menyatakan Tabalong terbaik dalam pengendalian inflasi.
“Hal ini tidak terlepas dari bagaimana komitmen pemimpinnya. Tidak mudah untuk masuk sepuluh besar se-Indonesia apalagi urutan ke enam, tidak hanya bicara soal reward dari pemerintah tapi menyiapkan Tabalong ini sebagai pintu gerbang ke IKN kami juga apresiasi” ujarnya.
Syamsir menyebutkan Tabalong memang terdepan di Kalsel dalam ketahanan pangan.
“Itu ada reward dari Kementerian Pertanian untuk kegiatan ini tanam pada saat ekstra. Kita beri bantuan cuma-cuma untuk petani seperti benih, pupuk dan obat semuanya lengkap” sebutnya.
“Jadi jangan khawatir kalau alat seperti pompa dan lainnya kita pinjamkan, kalau kurang kita akan turunkan dari provinsi untuk dilakukan peminjaman. Semuanya kita kawal bukan untuk Gubernur atau Bupati, tapi untuk masyarakat” pungkasnya. (Can)