TANJUNG, kontrasonline.com – Masyarakat Bumi Saraba Kawa khususnya para petani karet, jangan terlalu khawatir karetnya tidak ada yang membeli walaupun PT. Bumi Jaya tutup untuk sementara waktu.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Tabalong, Jurni SE pada kontrasonline.com, Senin (24/7).
“Masyarakat jangan khawatir, (tutupnya Bumi Jaya) bukan berarti semua pedagang (pengepul) karet berhenti membeli, tidak. Normal saja di pasar, cuma yang tadinya mengantar ke Bumi Jaya kemungkinan akan mengantar ke perusahaan lain” terangnya.
Ia meminta supaya masyarakat petani karet di Tabalong jangan merasa khawatir tidak ada yang akan membeli hasil kebunnya.
“Masyarakat jangan khawatir tidak ada yang beli. Bumi Jaya tidak membeli seolah-olah karet tidak laku. Tidak ada masalah, di pasar (pembelian karet) normal-normal saja, ngirimnya saja tidak ke Bumi Jaya” tegasnya.
Legislator Empat periode yang juga menggeluti usaha sebagai pedagang karet hingga sekarang ini mengatakan di Kalimantan Selatan sendiri ada beberapa buah pabrik karet.
“Di Banjarmasin ada pabrik Hok Tong, Balimas dan Insan Bonafit. Di HSU ada Karias Tebing. Di Rantau ada juga dan punya kebun karet sendiri. Terus di Buntok, Kapuas dan Sampit. Banyak pabrik karet, walau jauh asal ada upah pasti diantar” paparnya.
Menurutnya, setiap perusahaan karet masing-masing sudah memiliki pengepul di setiap daerah.
“Perusahaan masing-masing sudah punya pengepul” imbuhnya.
Jurni mengatakan ia menggeluti usaha dagang karet sudah lebih dari dua puluh tahun, jauh sebelum duduk sebagai anggota DPRD.
“Cuma sekarang tidak lagi turun langsung ke pasar, ada orang kita yang menjalankan” timpalnya.
Sebagai pelaku usaha di perdagangan karet, ia meminta masyarakat untuk tidak was-was.
“Saya mengerti, masyarakat yang pencaharian utamanya adalah petani karet pasti resah, tidak perlu was-was” pungkasnya. (Boel)