TANJUNG, kontrasonline.com – Tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan warga desa Uwie kecamatan Muara Uya menjadi salah satu acara tahunan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil bumi yang diperoleh.
Acara ini ditandai dengan pawai oleh warga yang membawa hasil bumi ataupun menghiasi diri dengan kearifan budaya Jawa.
Dari pantauan kontrasonline.com di lokasi kegiatan, iringan pawai ini menjadi tontonan warga setempat bahkan anak-anak terlihat senang melihat kegiatan tersebut.
Terlihat ada beberapa mobil yang dihias menyerupai hasil bumi seperti pisang, kemudian ada orang-orangan sawah bahkan ada beberapa warga yang turut andil memakai pakaian kreasinya hingga pakai adat Jawa.
Kepala Desa Uwie, Mulyadi Sutrisno mengatakan kegiatan kali ini berbeda dari tahun sebelumnya.
“Tahun dulu sedekah bumi dilaksanakan di RT-RT, tahun ini disatukan jadi satu, supaya kita bisa menyatukan (semua) warga kita dari RT 1 sampai RT 16” katanya saat menyampaikan sambutan di desa Uwie, Senin (5/6).
Mulyadi menuturkan sedekah bumi tahun ini mengusung tema Gemah Ripah Loh Jinawi.
“Insha Allah apapun yang kita kerjakan, kita tanam dan kita gunakan di desa Uwie akan menghasilkan bagi masyarakat kita” tuturnya.
Selain sedekah bumi, kali ini juga dilakukan penanaman bibit cabai tiung Tanjung.

“Kita buat dua acara termasuk tanam bibit cabai tiung Tanjung karena termasuk di loh jinawi” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani menyampaikan sedekah bumi ini cara warga desa Uwie bersyukur kepada Allah SWT.
“Sedekah bumi ini sebagai wujud kegiatan sosial yang dibawa (hasil bumi) oleh kegiatan pawai ini dikonsumsi sama-sama oleh masyarakat” ujarnya.
Anang menyatakan kegiatan kali ini merupakan yang terbesar di gelar.
“Saya memberikan kesimpulan ini adalah kegiatan sedekah bumi terbesar di kabupaten Tabalong, terlihat ramai sekali” katanya.
Meski ini merupakan tradisi, Ia mengingatkan agar masyarakat bisa berzakat.
“Sedekah bumi oke, zakat tetap kita laksanakan supaya hasil kita terus berlimpah” pungkas Anang. (Can)