TANJUNG, kontrasonline.com – Kasus demam berdarah cukup marak di beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini. Berbagai upaya pun dilakukan termasuk pengasapan (fogging) seperti yang dilakukan di Desa Sukajadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kemudian di kawasan Jakarta Barat. Sementara Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bengkulu membagikan larvasida untuk membunuh jentik nyamuk.
Beruntung kabupaten Tabalong mampu menangani kasus demam berdarah dengan efektif, seperti tahun ini Tabalong menjadi kabupaten terendah kasus demam berdarah se Kalimantan Selatan.
Dari data Dinas Kesehatan Tabalong hingga akhir bulan Mei ini tercatat ada tiga kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Tabalong, dr. Taufiqurrahman Hamdie menjelaskan rendahnya kasus demam berdarah di wilayahnya karena langkah yang dilakukan adalah berantas dari jentik.
“karena jentik cikal bakal nyamuk, dengan melakukan pemantauan jentik, melalui kader jumantik” jelasnya lagi.
Pihaknya berdayakan pola 1 rumah 1 jumantik dengan pengamatan tempat-tempat tumbuhnya jentik di rumah seperti tempat yang menampung air, bak mandi, pot bunga, kulkas dengan menaburi abate.
Kesadaran masyarakat bersama sama memberantas demam beradarah sangat membantu suksesnya program dari pemerintah.
“Kesadaran orang Tabalong sangat penting dalam mendukung kurangnya tempat perindukan jentik nyamuk, dan kegiatan rutin melalui lomba kawasan bebas jentik (LKBJ) sangat berperan dalam meningkatkan Angka bebas Jentik (ABJ) di suatu kawasan” papar Taufiq. (lee)