TANJUNG, kontrasonline.com – Dengan Kenaikan tarif air leding sebesar 35 persen, maka tahun 2023 ini pula “bisnis air” PT. Air Minum Tabalong Bersinar (AMTB) Perseroda akan mendapat surplus alias laba.
Direktur PT. AMTB Perseroda Tabalong, Abdul Bahid menuturkan untuk dua tahun terakhir ini keuntungan yang di dapat bukan dari hasil penjualan air.
“Kita untung dari pendapatan Non Air, tapi dari pendapatan lainnya misalnya sambungan baru pelanggan. Nilainya sekitar Rp 500 juta untuk tahun 2021 dan 2022 belum diaudit tapi diperkirakan kurang lebih sama, ini yang menutupi. Kalau dari air kita rugi terus dan tidak ada untung” ujarnya, Kamis, 26/1) siang di aula Tanjumg Puri.
Estimasinya, kalau kenaikan tarif full 35 persen perkiraan laba yang di dapat hampir Rp 2 Miliar.
“Laba sekitar Rp 1,9 Miliar kalau naik full, estimasinya seperti itu” imbuhnya.
Bahid menjelaskan kenaikan penyesuaian tarif ini untuk mencapai Full Cost Recovery.
“Sesuai arahan dari pemerintah pusat, BUMD yang menjadi Perseroda harus sehat, termasuk sehat keuangan minimal tidak rugi atau BEP” timpalnya.
Ia menegaskan persoalannya bukan di masalah untung dan rugi saja
“Tahun ini ada pengembangan jaringan investasi (pipanisasi), yang mana sumber dananya tidak ada, baik dari PDAM maupun Pemda atau pemprov sebagai pemegang saham” ungkapnya.
“Belum lagi terkait rencana pengambilan paket hibah air minum perkotaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dimana syaratnya harus ditalangi terlebih dahulu” timpalnya.
Terkait inflasi, kenaikan tarif ini juga dinilai tidak terlalu memberi pengaruh.
“Dikaitkan dengan penyumbang inflasi juga tidak terlalu berpengaruh. Ini sesuai saran dari BPS dan juga hasil sosialisasi (pada masyarakat)”pungkasnya. (Boel)