TANJUNG, kontrasonline.com – Hingga pertemuan yang ke 3 antara Dinas Kesehatan (Dinkes) dan SKPD terkait dengan Komisi l DPRD Tabalong, lokasi untuk Relokasi Puskesmas Jaro belum ada kesepakatan.
Meski sudah turun kelapangan meninjau dua tempat rencana relokasi baik di desa Namun maupun Garagata , tetap belum ada kata sepakat.
Ketua Komisi l DPRD Tabalong, H. Supriani menyampaikan pertemuan pihaknya dengan Dinkes dan SKPD terkait lainnya hari ini tetap belum ada kesepakatan.
“Belum ada kesepakatan dan Dinkes juga belum bisa meyakinkan Komisi l (harus memilih desa Namun menjadi tempat relokasi Puskesmas)” terangnya pada kontrasonline.com, Senin (16/1) siang usai pertemuan.
Supriani menyampaikan ada beberapa kesimpulan rapat yang digelar hari ini.
“Komisi l dan Wakil Ketua DPRD meminta opsi untuk survey selain di dua tempat tersebut (Namun dan Garagata). Kalau relokasinya di Garagata silakan, kami akan menarik surat penolakan relokasi sebelumnya” bebernya.
Pihaknya juga meminta Dokumen Perencanaan dari Dinkes terkait rencana pembangunan dan relokasi puskesmas Jaro di Namun.
“Kami berkesimpulan perencanaan dari Dinkes belum ada. Pertanyaan anggota komisi (dalam rapat) belum terjawab. Misalnya terkait jalan untuk mengangkut material pembangunan Puskesmas, apakah sudah include di Anggaran, masih belum ada jawaban” ungkapnya.
Terpisah, Kabid sumber daya kesehatan Dinkes Tabalong, Taufik mengatakan di tahun 2023 ini (untuk relokasi Puskesmas Jaro) sudah dianggarkan mulai perencanaan hingga pelaksanaannya.
“Nanti ada proses, desain akan muncul atau ada apabila sudah ada proses seleksi konsultasi perencanaan” jelasnya.
Taufik menolak pihaknya dikatakan bersikeras menghendaki Relokasi tetap dilakukan di Desa Namun.
“Dinkes tidak bersikeras dalam arti yang memungkinkan untuk relokasi adalah di Namun karena lahannya sudah tersedia dan dikuasai pemda” tegasnya.
Ia memaparkan lokasi di Namun ada sedikit kemiringan dan bisa diratakan atau line clearing sehingga mudah diakses.
“Bisa diratakan, sehingga bisa angkut material” imbuhnya.
Meskipun belum ada kesepakatan Taufik tetap optimis tahun ini relokaai tetap bisa dilaksanakan.
“Insyaallah optimis kalau komisi l terbuka dan bisa menerima serta menyepakati untuk kemaslahatan masyarakat Jaro” pungkasnya.
Diketahui, anggaran untuk Relokasi Puskesmas Jaro sebesar Rp 7,9 Miliar. (Boel)