TANJUNG, kontrasonline.com – Pagelaran sendratari kolosal yang tampilkan mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Banjarmasin program studi Pendidikan Seni Tari mampu menghibur masyarakat saat malam puncak pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Cerita yang diangkat adalah Panampuk Hipet Nawuraha. Pentas seni ini menceritakan tentang asal-usul desa Warukin.
Dari pantauan kontrasonline.com, warga sangat antusias mengikuti pertunjukan.
Meski pertunjukan sendratari digelar malam hari, lokasi acara di halaman Balai Adat Dayak Warukin penuh disesaki oleh warga desa setempat dan sekitarnya serta pengunjung dari luar.
Ketua STIKIP PGRI Banjarmasin, Dr. Hj. Dina Huriati, M.Pd mengatakan pihaknya baru menyelenggarakan KKN selama dua tahun sebagai program merdeka belajar kampus.
“Selama dua bulan KKN, diharapkan mahasiswa mendapat pengalaman berarti untuk terjun ke masyarakat setelah lulus nanti” ucapnya saat memberi sambutan, Rabu (21/12) malam di Balai Adat Warukin.
Pihaknya juga mengucapkan terimakasih pada kepala desa dan warga desa Warukin atas sambutan dan bimbingan pada mahasiswa KKN.
“Mudah-mudahan pertunjukan yang akan ditampilkan bisa menghibur dan membangkitkan kenangan sejarah yang tidak bisa lepas dari setiap orang. Warga Warukin berbangga sebagai keturunan Nawuraha” ujarnya.
Dina menuturkan setiap tahun Mahasiswa program studi Seni Tari selalu menghasilkan karya.

“Panampuk Hipet Nawuraha adalah karya yang kesekian kalinya” imbuhnya.
“Kami (datang) untuk menjemput kembali mahasiswa KKN untuk kembali ke kampus,
mudah-mudahan silaturahmi ini tidak berhenti sampai disini dan tetap berlanjut” timpalnya.
Sementara itu, kepala desa Warukin, Dedy Unjang menyampaikan terimakasih pada pihak STKIP PGRI Banjarmasin yang telah mengirim mahasiswanya melaksanakan KKN.
“Banyak hal yang adik-adik mahasiswa lakukan, diantaranya pembuatan tugu ikon Beruk di pertigaan desa dan karya besar mereka yang sebentar lagi ditampilkan. Ini juga menjadi penyemangat dan cikal bakal besarnya seni tari di Warukin” paparnya.
Dedy Unjang mengatakan Warukin dikenal memiliki banyak budaya utamanya tarian dan keadatan.
“Kami berharap Warukin bisa menjadi tujuan wisata budaya” imbuhnya.
Ia berharap pertunjukan sendratari dengan mengangkat legenda “Panampuk Hipet Nawuraha” bisa menghibur masyarakat.
“Sambutan masyarakat desa Warukin dan dari luar desa luar biasa” ucapnya disambut tepuk tangan ratusan penonton yang memadati tempat acara.
Pertunjukan sendratari ini didukung 50 penari yang berasal dari mahasiswa KKN berkolaborasi dengan alumni STKIP dan pemuda setempat. (Boel)