TANJUNG, kontrasonline.com – Sejumlah truk yang mencoba menerobos banjir di jalan provinsi di desa Mantuil RT 4 kecamatan Muara Harus mengalami mogok.
Tak hanya dari arah Tabalong menuju Hulu Sungai Utara dan Kalimantan Tengah, arah sebaliknya juga truk yang nekat menerobos banjir tersebut akan mengalami kerusakan.
Di sejumlah truk harus menepi karena mengalami mogok akibat banjir di jalan yang berada di bawah jembatan layang perusahaan tambang batubara terbesar di Bumi Sarabakawa itu.
Syamsudin Noor, salah satu sopir yang mengalami kemogokan setelah menerobos banjir di jalan vital penghubung antar kabupaten dan provinsi.
“Tadi tiba disini pukul 08.00 wita dari Banjarmasin mau ke Jangkung mengantar pupuk, sempat menunggu sebentar di kira aman kita menyeberang hendak sampai jalan sebelah kemudian mati mesinnya” ujar kepada kontrasonline.com, Jum’at (18/11).
Saat melintasi banjir tersebut Ia mengaku tidak ada yang memandu.
“Tidak ada yang memandu, kita ambil sisi sebelah jalan tadi” ucap Udin sapaan akrabnya.
Udin mengatakan setelah mengalami mogok truknya pun dibantu dengan motor lain untuk mengeluarkan dari lokasi banjir.
“Tadi ditarik dengan mobil lain menyebrang ke sini” katanya.
Akibat banjir ini tak hanya mobilnya yang mengalami kerusakan, Ia dirugikan juga dengan keterlambatan mengantar barang.
“Mengantar barang yang utama dulu terlambat, terus ini harus ganti oli dulu” bebernya.
“Di pasar Kelua tadi beli oli, ini mendinginkan mesinnya dulu baru diganti olinya. Kira-kira kemasukan air di dalam mesinnya makanya diganti dulu olinya supaya tidak beresiko” timpal warga Amuntai tersebut.
Ia menerangkan selain dirinya ada beberapa truk juga yang mengalami mogok akibat nekat menerobos banjir.
“Ada tadi beberapa yang mogok” terang Udin.
Udin menyatakan kejadian ini baru pertama kali dialami karena Ia rutin lewat jalan tersebut.
“Sebelumnya kalau ada banjir tidak pernah seperti ini, ini jalannya dikeruk dan di rendahkan lalu bermasalah seperti ini. Biar banjir seperti apa disini bisa dilewati aman saja, tahun ini saja seperti ini” tegasnya.
Pria berusia 49 tahun itu mengharapkan permasalahan ini bisa segera dicarikan solusi oleh pihak terkait.
“Ini harus ada solusinya supaya orang tidak terhambat seperti ini” pungkasnya.
Dari pantauan kontrasonline.com, arus lalulintas harus terhambat karena jalan yang terendam banjir itu harus dilewati secara bergantian oleh truk dan kendaraan bermuatan besar.
Untuk mobil jenis minibus dan sepeda motor sementara dialihkan ke jalan alternatif.
Berbanding terbalik saat lalulintas di bawah jembatan layang milik perusahaan batubara terbesar di Bumi Sarabakawa itu berjalan tidak normal, trailer bermuatan batubara dengan mulus melenggang melintas di jembatan Hauling milik perusahaan. (Can)