TANJUNG, kontrasonline.com – Bantuan PT Pertamina EP Tanjung Field berupa program budidaya tanaman hidroponik di Lapas Tanjung kini sudah membuahkan hasil.
Warga binaan Lapas Tanjung sudah berhasil melakukan panen sayur Pakcoy dan mampu memenuhi kebutuhan beberapa pasar tradisonal serta toko sayur di wilayah Tabalong.
Tak hanya sukses dalam hal itu, program antara perusahaan dan Lapas Tanjung ini pun disambut positif oleh warga binaan yang bisa merasakan manfaatnya. Program pembinaan ini melibatkan sebanyak 20 warga binaan yang dibagi secara berkelempok.
Kalapas Tanjung, Heru Yuswanto menuturkan keberhasilan panen sayur ini tidak lepas dari para petugas Lapas.
“Petugas selalu memberikan motivasi, pengawasan dan pembimbingan kepada warga binaan yang mengelola perkebunan hidroponik ini” ujarnya kepada kontrasonline.com, Jum’at (23/9).
Heru menyebutkan warga binaan tak hanya mengelola tanaman tersebut, mereka juga mendapatkan bagian dari hasil penjualan sayur itu.
“Dari hasil penjualan keuntungannya itu 30 persen untuk warga binaan yang mengelola, 15 persen untuk PNBP itu kita setor dan 55 persennya untuk operasional atau modal agar pembinaan berjalan secara terus menerus dan bertambah” sebutnya.
Ia pun membeberkan hasil 30 persen yang diterima oleh warga binaan itu disimpan dalam tabungan dan bisa digunakan setelah warga binaan itu bebas.
“Uang hasil dari penjualan itu disimpan kedalam tabungan mereka dan baru diserahkan saat mereka bebas. Jadi ketika bebas mereka memiliki modal ilmu dan modal materi untuk membuka lapangan pekerjaan” bebernya.
Sementara itu, salah satu warga binaan Lapas Tanjung, Fauzi bersyukur bisa belajar dan mendapatkan penghasilan dari budidaya tanaman Hidroponik yang Ia ikuti.
“Saya sangat merasakan sekali manfaatnya, khususnya dalam program pembinaan perkebunan dengan metode hidroponik ini karena selain mudah juga tidak terlalu memakan tenaga” ujarnya.
Terkait pembagian hasil 30 persen yang diterimanya, Ia pun menyambut baik dan sepakat dengan sistem bagi hasil yang diterapkan.
“Pembagian itu adil saja menurut saya, memang sudah aturannya dalam pemberian program pembinaan” ucapnya yang ditugaskan sebagai kordinator budidaya tanaman Hidroponik di Lapas Tanjung.
Ia mengatakan dalam pembagian itu dirinya tidak menerima langsung uang hasil penjualan, tetapi uangnya disimpan terlebih dulu di tabungan.
“Uang itu dikelola oleh Lapas dengan metode tabungan dan selalu di catat, selain itu pasti dilaporkan kepada saya berapa sudah tabungan hasil dari pembagian punya saya” katanya.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalimantan Selatan, Lilik Sujandi menyampaikan pihaknya selalu mendukung Lapas maupun Rutan yang telah mampu meningkatkan program pembinaan kemandirian kepada warga binaan.
“Saya apresiasi sekali dan saya support penuh program-program pembinaan kemandirian kepada warga binaan yang sangat bermanfaat. Saya harapkan apabila mereka bebas mereka mampu mengembangkan kemampuan-kemampuannya selama di bina di Lapas maupun Rutan serta nantinya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk mereka sendiri ketika nanti sudah kembali ke masyarakat” pungkasnya. (Can)