TANJUNG, kontrasonline.com – Mantan Bupati Tabalong, Dandung Suchrowardi dikabarkan tutup usia, Selasa (13/9).
Kabar duka tersebut tersebar cepat di grup WhatsApp masyarakat Bumi Sarabakawa.
Dari informasi beredar mantan Bupati Tabalong ke empat itu dikabarkan tutup usia di Yogyakarta.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Tabalong, Gusti Judid Ihsan Permana membenarkan kabar duka mantan Bupati Tabalong tersebut.
“Iya, tadi Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani mengabarkan kabar tersebut” ujarnya saat dihubungi kontrasonline.com.
Judid menuturkan dari informasi yang diterimanya jenazah beliau akan dimakamkan di Yogyakarta, Rabu (14/9) besok.
“Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan” harapnya.
Disadur dari portal.tabalongkab.go.id, Dandung Suchrowardi lahir di Semarang, 25 Desember 1936. Ia berkarier di militer hingga pangkat kolonel sebelum kemudian menjabat sebagai Bupati Tabalong pada 1984.
Dandung Sukhrowardi merupakan Bupati Tabalong dua periode dari 1984-1989 dan 1989-1994. Ia menjabat Bupati Tabalong selama 10 tahun, sejak ditunjuk pada 1984.
Pada periode kepemimpinannya yang panjang, mendiang membangun banyak infrastruktur, memperbanyak fasilitas publik, meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan dan menaikan iklim investasi. Tak heran, dia acap dikenal sebagai Bapak Pembangunan Tabalong.
Jejak pembangunan yang masih terlihat kokoh hingga saat ini adalah Tugu Obor atau Monumen Tanjung Puri, Rumah Sakit Badarudin Kasim, Taman Kota Tanjung, Kantor Polres Tabalong, Mesjid YABMP, Komplek Kediaman Bupati, Pendopo Bersinar, Wisma Bersinar, Kantor PKK, Stadion Olahraga, Kolam Renang, GOR, Balai Latihan Kerja, Terminal Transit Regional Mabu’un, dan sejumlah sekolah. Beliau juga yang menyiapkan lahan untuk pembangunan Gedung DPRD baru.
Di masa jabatannya, Dandung melakukan pemekaran empat kecamatan yakni Kecamatan Jaro, Upau, Muara Harus, dan Kecamatan Pugaan. Beliau juga menambah delapan desa yakni Desa Kambitin Raya, Surian, Catur Karya, Sungai Kumap, Panaan, Dambung Raya, Masingai I dan Masingai II. (Can)