TANJUNG, kontrasonline.com – Tambang batubara ilegal di desa Burum kecamatan Bintang Ara disegel KPH Tabalong.
Penyegelan itu dilakukan karena ada aktifitas pekerjaan di lokasi tersebut.
Kasi Perlindungan Hutan (Linhut), Aris Setiawan menyebutkan aktifitas tambang tersebut sudah “tercium” sejak tahun 2021 lalu.
“Saat itu kami sudah melakukan peneguran secara lisan kami datangi tanggal 29 November 2021 kemudian aktifitasnya berhenti, waktu itu sudah ada batunya” sebutnya kepada kontrasonline.com saat ditemui di kantor KPH Tabalong, Jum’at (5/8).
Namun pada bulan Juni 2022 kemarin ada laporan aktifitas pekerjaan disana.
“Kemarin ada laporan aktifitas lagi membuka jalan yang melewati jalur Trikorindo, pihak perusahaan kemudian bersurat kepada kami ada aktifitas ilegal. Setelah itu kita datangi dan mereka beralasan untuk jalan ke kebun” terang Aris.
Aris menjelaskan setelah pihaknya telaah ternyata ada indikasi untuk mengeluarkan batubara dari lokasi tersebut.
“Kita pun menyurati mereka lewat pekerja yang di lapangan. Kita tegur secara tertulis kemudian kita teruskan ke provinsi kemudian mereka berhenti beraktifitas” jelasnya.
“Surat teguran kemari itu berdasarkan kordinat, siapa ada disitu kita temui seperti pekerjanya. Kita tidak tahu yang bertanggung jawab disitu, yang pasti aktifitas di kordinat sekian itu melanggar” timpalnya.
Namun pada tanggal 22 Juli 2022 ada informasi bahwa mereka melakukan aktifitas lagi.
“Mereka kembali mencoba mengeluarkan batubara itu sekitar 5 rit, kemudian aktifitas itu ditutup oleh warga setempat, jadi warga tetap menolak kalau aktifitas itu melewati jalan warga” ujarnya.
Aris menuturkan setelah informasi itu pihaknya langsung berordinasi dengan Dinas Kehutanan provinsi.
“Kita giat gabungan lalu dilakukan penyegelan untuk lokasi itu, jadi kita police line lokasi itu dan pasang spanduk larangan supaya tidak melakukan aktifitas lagi. Lokasinya di desa Burum kecamatan Bintang Ara kebetulan lokasi itu masuk hutan produksi (HP), perkiraan luasan yang sudah dikerjakan mereka tidak sampai setengah hektar” tuturnya.
Saat penyegelan lokasi tersebut tidak ada perlawanan dari para pekerja tambang itu.
“Saat kami kesitu tidak ada aktifitas tambang, hanya stockpile saja ada, Tidak ada alat berat disana dan tidak ada perlawanan” bebernya.
Dalam giat penyegelan tersebut, pihaknya juga mengambil sempel batubara untuk dibawa ke Banjarbaru.
“Kita ada mengambil sampel batunya kita bawa ke Banjarbaru, dari penyidik Dinas Kehutanan Banjarbaru kemarin yang mengambil sempelnya. Setelah penyegelan sementara belum ada perintah lagi dari provinsi, kita menunggu perintah saja” pungkas Aris. (Can)
