Oleh : Gilang Setia Mahendra, A. Ridho Afriyanto dan Titik Anjarini
Wonosobo – Saat ini kita sedang dihadapkan dengan virus Covid-19 yang berdampak besar pada dunia pendidikan. Covid-19 muncul pada awal tahun 2019 yang pertama kali muncul di Cina dan mulai masuk ke Indonesia pada pertengahan tahun 2019.
Hingga kini tahun 2022 dampak dari covid-19 sangat terasa didunia pendidikan salah satunya didaerah Desa Pengarengan yang terletak di kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.
Sekolah dasar yang berada di desa tersebut dalam kondisi pendidikan yang dapat di kategorikan tidak maksimal. Ini diperkuat dengan bukti di lapangan yang kami temui. Namun apa boleh di kata sekolah hanya menjalankan sesuai dengan surat edaran dari pemerintah yang berlaku.
Sebelumnya sekolah ini telah menerapkan PJJ atau pembelajaran jarak jauh namun dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut banyak kendala yang dihadapi oleh siswa dan guru salah satunya adalah terkendalanya jaringan internet untuk kelancaran saat belajar tidak hanya itu banyak siswa yang belum memiliki gawai sebagai media untuk belajar akibatnya banyak tugas dan nilai serta pemahaman siswa yang tidak sesuai harapan.
Di sisi lain guru sulit untuk memberikan nilai pada siswa karena belum mengetahui apakah hasil belajar mereka murni sendiri atau dari orang lain. Setelah pembelajaran jarak jauh dilaksanakan sekolah pun mengikuti surat edaran yang berlaku kembali yakni dengan menggunakan pembelajaran tatap muka terbatas atau PTMT.
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini siswa dan guru sudah mampu bertatap muka dengan menggunakan atribut keamanan seperti masker dan handsanitizer namun lagi-lagi siswa dan guru menemui kendala saat pembelajaran berupa waktu pembelajaran yang terbatas akibatnya penyampaian materi dan pemahaman materi menjadi tidak maksimal.
Tentu hal ini menjadi Pekerjaan Rumah untuk pemerintah terkait dalam mengeluarkan kebijakan dalam menangani masalah pendidikan yang ada, karena sebagai calon-calon penerus bangsa sudah sepatunya mereka mendapatkan pendidikan yang layak apalagi di era modernisasi yang makin ketat.