TANJUNG, kontrasonline.com – Kolam Pembibitan ikan milik warga desa Kambitin Raya juga terkena imbas lebatnya hujan kemarin selain kolam milik BBI.
Tak tanggung- tanggung, lebih dari seratus kolam ikan milik warga luber akibat hujan deras yang turun semenjak dini hari.
Hal itu diungkapkan Kepala desa Kambitin Raya Heri Nugraha,”Kemarin subuh hujan turun deras sekitar pukul 04.00 wita hingga pagi, sekitar jam 05.00 atau 06.00 wita kolam ikan milik warga sudah luber” terangnya pada kontrasonline.com, Senin (29/11) sore via telepon seluler.
Hari mengatakan lebih dari seratus kolam ikan milik warga yang terdampak.
“Jumlahnya lebih dari seratus kolam, sebagian besar kolam terletak di RT. 01, 02, 05, 09, 11 dan RT 15” bebernya.
“Kalau hujan yang turun deras, satu jam saja sudah ada kolam warga yang luber, kemarin hujan lebatnya dua hingga tiga jam” sambungnya.
Untungnya, sebagian besar kolam yang luber mayoritas merupakan kolam pembibitan ikan.
“Tahun ini warga banyak yang usaha bikin bibit, bukan untuk pembesaran. Untungnya warga yang usahanya pembesaran ikan hampir semuanya sudah panen” timpalnya.
Disinggung berapa kerugian yang dialami warganya, Heri mengaku tak tahu persis.
“Kalau berdasarkan pengalaman saya, satu kolam bibit biayanya sekitar satu hingga tiga juta rupiah, kalau dirata- ratakan sekitar Rp 1,5 juta” jelasnya.
Jenis bibit ikan yang dibudidayakan paling banyak Nila dan Mas.
“Ada juga warga yang budidaya bibit ikan Koi” imbuhnya.
Heri menegaskan kolam yang ” kebanjiran” murni karena curah hujan yang tinggi.
“Di desa kami tidak ada sungai besar, ini murni karena curah hujan yang tinggi. Kejadian seperti ini hampir tiap tahun terjadi satu sampai dua kali” tandasnya.
Ia juga menjelaskan sudah dua tahun ini di Musrenbang pihaknya memprioritaskan Normalisasi Dam dan saluran air.
“Selain jalan, Normalisasi Dam dan Saluran Air jadi prioritas usulan di Musrenbang” ungkapnya lagi.
“Saat awal ada kolam, rata – rata lebar saluran airnya 3 sampai 4 meter, sekarang sudah jauh menyempit” tambahnya.
Masyarakat pun siap menghibahkan tanahnya untuk pelebaran saluran air tersebut.
“Warga sudah ditanya, mereka siap hibahkan tanah untuk normalisasi saluran air” katanya.
Sejauh ini, ujar Heri, belum ada bantuan dari dinas terkait terhadap warga yang kolamnya luber.
“Kalau bantuan khusus bagi warga yang kolamnya kebanjiran belum ada. Tapi kalau bantuan bibit dan umpan untuk pembesaran setiap tahun ada” pungkasnya. (Boel)