TANJUNG, kontrasonline.com – Pemerintah kabupaten Tabalong mengaktifkan kembali pasar hewan Jaro.
Pasar yang sempat “mati suri” selama 12 tahun itu kini sudah mulai beroperasi kembali.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Tabalong, Syam’ani menyampaikan pasar tersebut tidak aktif karena terkendala kehabisan stok Sapi.
“Berdasarkan pengalaman tahun awal pembukaan 2010 lalu, pembukaan kali ini kita coba siasati dengan bermitra pada pedagang hewan dan jagal termasuk perusahaan dibidang peternakan kita ajak bersama-sama untuk meramaikan pasar hewan ini” ujarnya saat dijumpai di pasar hewan Jaro, Sabtu (23/10).
Syam’ani menerangkan tujuan dioperasikannya kembali pasar tersebut salah satunya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terutama peternak dan pedagang hewan.
“Keberadaan pasar ini kami harapkan memberi dampak terhadap semangat para peternak untuk terus mengembangkan Sapi karena adanya fasilitas pasar ini akan mempermudah mereka untuk memasarkan hewannya” jelasnya.

Ia membeberkan pasar hewan Jaro dioperasikan kembali guna memenuhi kebutuhan daging sapi di Tabalong serta menyongsong keberadaan ibukota negara baru di Penajam Paser Utara.
“Kebutuhan daging sapi untuk konsumsi dalam satu tahun di Tabalong kurang lebih 4 ribu ekor, sementara yang bisa kita penuhi dari daerah hanya sekitar 600 ekor, masih sangat tergantung dari pasokan luar sekitar 3.400 ekor” bebernya.
Ia pun mengatakan adanya pasar hewan ini para pedagang maupun pembeli akan mendapat harga yang lebih baik.
“Pasar dekat, selama ini mereka kalau mau menjual atau membeli sapi harus mendatangi pasar hewan di daerah luar seperti di Pelaihari, dengan adanya pasar ini mereka bisa mengurangi biaya angkut” ujarnya.
“Karena sudah bisa mengurangi biaya angkut paling tidak pedagang maupun pembeli bisa mendapatkan harga yang lebih rendah karena ada efisiensi” tandasnya. (Can)