Satlantas Tilang Belasan Armada Angkut
TANJUNG, kontrasonline.com – Masalah angkutan jalan yang kapasitasnya berlebih akhir akhir ini kembali menjadi buah bibir di masyarakat Tabalong.
Instansi terkait yang dianggap memiliki kewenangan di jalan raya pun menjadi sorotan tersendiri.
Seperti Satlantas Polres Tabalong, padahal mereka mengaku sudah melakukan banyak tindakan untuk menertibkan jalan raya dengan penegakan hukum.
Kasatlantas Polres Tabalong, Iptu. Salahuddin Kurdi mengatakan pihaknya sudah melaksanakan penindakan dan penegakkan hukum dengan hasil belasan Tilang bagi armada angkut sebelum operasi patuh Intan.
“Bulan Juni 6 unit, Juli 9 unit, September (minggu) ke tiga ada 2 unit. Agustus kami di Lantas ada 7 orang yang kena covid (tidak bisa melakukan penindakan)” rincinya.
“Kalau sekarang kami tidak bisa menilang karena OPS Patuh INTAN yang sedang dilaksanakan 100 persen pada sasaran edukasi masyarakat untuk pencegahan “Covid -19” ungkapnya.
Salahuddin juga menegaskan selesai operasi patuh Intan pihaknya akan segera melaksanakan razia.
“Pihak perusahaan angkutan tidak menepati jadwal keberangkatan (yang sudah ditentukan), ada yang belum jam 7 malam sudah jalan, setelah operasi patuh ini selesai akan kami sikat, tentunya dengan penegakkan hukum yang humanis” tandasnya.
Sedang muatan angkutan yang over kapasitas merupakan ranah dari Dishub Tabalong.
“Dishub memiliki PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil), mereka inilah yang memeriksa KIR nya (angkutan). PPNS Dishub membantu Polres, begitu juga sebaliknya” terangnya.
Ia juga mengatakan kalau pihaknya sudah berusaha bersinergi dengan instansi terkait lainnya sesuai arahan Forkopimda.
Bahkan, ujarnya lagi, Ia sudah mengirim surat secara resmi pada Dishub terkait persoalan ini.
“Dua kali kami mengirim surat secara resmi pada dishub, namun sayang kepala dinasnya tidak hadir, hanya perwakilannya saja.Koordinasi kok begini” keluhnya.
Ia menyayangkan instansi terkait seperti “jalan sendiri”.
“Kalau sendiri – sendiri tidak bagus, tidak solid dan tidak kompak, Forkopimda ingin semuanya bersinergi, kami sudah jalan tapi yang lain tidak mau” bebernya.
Ia pun menegaskan kalau tak ada maksud untuk menyudutkan pihak lainnya.
“Bukan menyudutkan siapa – siapa, tapi ini riil dilapangan” timpalnya.
Ia berharap kedepan akan ada benang merah (atas diskomunikasi ini).
“Kalau tidak jalan bersama nanti jadi boomerang”katanya. (boel)