TANJUNG, kontrasonline.com – Meski kabupaten Tabalong sudah turun level PPKM ke level 2, pemerintah setempat khususnya Satgas Covid-19 kabupaten harus ekstra kerja keras agar bisa mempertahankan atau menurunkan levelnya.
Pasalnya dalam Instruksi Mendagri nomor 44 tahun 2021 ada penambahan indikator atau kriteria penetapan daerah itu bisa turun level yaitu target cakupan vaksinasi harus 50 persen untuk level 2 dan untuk level satu 70 persen.
Sebelumnya hanya ada tiga indikator yang jadi patokan pemerintah pusat untuk menentukan level PPKM di daerah yaitu penambahan kasus positif berkurang, angka kematian turun dan tingkat keterisian pasien di rumah sakit juga turun.
Juru Bicara Covid-19 Tabalong, dr Taufiqurrahman Hamdie menyampaikan dalam Inmendagri itu daerah diberi waktu dua minggu untuk mencapai vaksinasi 50 persen untuk dosis pertama.
“Dua minggu kita harus kerja keras untuk bisa mencapai angka vaksinasi itu, agar bisa mempertahankan level 2” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Taufiq mengungkapkan penambahan indikator tersebut pun Ia rasa cukup memberatkan daerah.
“Beratnya ini kita tergantung supply vaksin dari pusat, kalau distribusinya terhambat atau sedikit otomatis untuk mencapai cakupan vaksinasi lebih tinggi terlambat juga” ungkapnya.
Ia pun membeberkan kemampuan tenaga vaksinator di Bumi Sarabakawa per hari bisa mencapai 1500 orang yang di vaksin.
“Tapi itu juga dipengaruhi faktor vaksinnya, jadi kalau kecepatan kita 1500 per hari otomatis kalau dua minggu bisa mencapai 20.000 orang, kalau pun angkanya bertambah seperti itu logikanya tetap tidak bisa mencapai 50 persen, jadi syarat yang dikemukakan pusat ini terlalu berat” bebernya.
Ia menuturkan hingga kini untuk cakupan vaksinasi di Tabalong baru beberapa persen saja.
“Kita baru 23 persen, memang cakupan vaksinasi kita peringkat ke empat tertinggi di Kalsel setelah Banjarmasin, Banjarbaru dan Balangan” tuturnya.
Taufiq juga mengaku berat untuk menurunkan level PPKM di Tabalong menjadi level 1.
“Target turun level satu itu berat, mempertahankan saja berat apalagi turun level karena syarat turun ke level satu vaksinasi harus 70 persen dan zonasinya harus hijau, kemudian indikator lainnya harus diperhatikan seperti penambahan kasus positif berkurang, angka kematian turun dan tingkat keterisian pasien di rumah sakit juga harus turun, jadi ada empat indikator turun level PPKM ini” jelasnya.
Untuk bisa mencapai target indikator cakupan vaksinasi tersebut, partisipasi masyarakat juga dibutuhkan.
“Antusias vaksinasi yang tinggi dari masyarakat berpengaruh terhadap penentuan level kita, jadi petugas menyediakan kapasitas dan vaksinnya, masyarakatnya juga harus tinggi minat vaksinnya sehingga cakupan vaksinasi kita bisa lebih tinggi lagi” ucap Kadinkes Tabalong itu.
Taufiq mengatakan saat ini masyarakat bisa saja mendaftar vaksinasi sesuai domisili melalui puskesmas masing-masing ataupun bisa mandiri lewat gerai vaksinasi yang dilaksanakan asosiasi, TNI, Polri maupun organisasi lainnya.
“Kemudian ada rencana juga pihak perusahaan tambang akan melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat, mudah-mudahan dengan banyak gerai vaksinasi ini bisa meningkatkan cakupan vaksinasi kita” pungkasnya. (Can)