TANJUNG, kontrasonline.com – Jelang perhelatan pemilihan kepala desa di 64 desa di Tabalong saat ini situasinya terpantau oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tabalong masih kondusif.
Meski demikian mereka tetap melakukan pengawasan kerawanan konflik Pilkades di Bumi Sarabakawa.
“Jadi yang berpotensi apabila calon kades melebihi dari tiga pasang atau lebih, dengan banyak calon berarti keinginan untuk menjadi kades sangat tinggi antusiasnya” sebut Kepala Kesbangpol Tabalong, A Rahadian Noor, saat ditemui baru-baru tadi.
Rahadian membeberkan para calon akan melakukan berbagai cara untuk menjadi pemenang pada Pilkades yang akan dilaksanakan Oktober mendatang.
“Yang kita khawatirkan dan memicu konflik di masyarakat adanya iming-iming berupa hadiah atau menggunakan money politik untuk mengalahkan calon lain, dan ini akan menjadikan konflik atau gesekan antar pendukung atau timses di masing-masing desa, itu yang berpotensi” beber Rahadian.
Pihaknya saat ini sudah menginventarisir potensi-potensi kerawanan konflik jelang pesta demokrasi tingkat desa tersebut.
“Potensi-potensi konflik itulah yang harus kita waspadai” ujarnya.
Ia mengaku sudah melakukan beberapa antisipasi terkait kerawanan konflik di Pilkades mendatang.
“Kita dari kabupaten sudah membentuk tim, dan kami pun ada tim pemantauan politik daerah di Kesbangpol yang melibatkan para camat, tim kabupaten dan Satpol-PP” ucapnya.
Rahadian menerangkan pihaknya juga selalu melakukan kordinasi dengan para camat.
“Camat tiap per triwulan melaporkan hasil pemantauan di tingkat kecamatan, Pilkades ini nanti kita pantau hingga menjelang hari H penyelenggaraan, untuk saat ini kondisinya masih kondusif” terangnya.
Terkait beberapa desa yang menggunakan e-voting, pihaknya pun akan tetap melakukan pengawasan.
“Tidak menutup kemungkinan e-voting tetap kita pantau, cuma e-voting kecil kemungkinan terjadi kecurangan” katanya.
Rahadian pun menghimbau masyarakat tetap menjaga kondusifitas wilayahnya pada Pilkades.
“Jangan sampai ada terjadi konflik” tutupnya. (Can)