TANJUNG, kontrasonline.com – Meningkatkan kesejahteraan petani karet Tabalong, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat berencana membuat pasar lelang komoditas karet.
Pasar lelang nantinya sebagai sarana transaksi jual beli antara petani dan pabrik dengan sistem lelang.
“Petani bokar itu dihimpun menjadi satu kemudian dilakukan lelang, nanti pabrik-pabrik melakukan penawaran” ujar Kadisperindag Tabalong, Husin Ansari saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Husni menyebutkan selama ini para petani karet kebanyakan menjual hasil kebunnya pada tengkulak lanjut kepada pabrikan.
“Kalau melihat rantai pasok itu lumayan panjang, maka itu kita mencoba mengadakan pasar lelang komoditas ini” sebutnya.
Ia menerangkan banyak keuntungan yang akan di dapat petani apabila mengikuti pasar lelang tersebut.
“Seperti harga yang diberikan kepada petani itu lebih tinggi, karena kita memangkas dari rantai pasok tadi jadi dari petani langsung kepada pabrikan” terangnya.
Harga yang di jadikan standar awal sebelum lelang itu adalah harga internasional.
“Harga dasar pembuka pada saat pelaksanaan lelang, selanjutnya dari sisi kualitas kita akan menerapkan satu kualitas dan satu harga, jadi standar kualitasnya itu sudah ditentukanbjika tidak memenuhi standar kualitas maka tidak bisa masuk di pasar lelang tersebut” sambungnya.
Husin mengatakan bagi petani yang akan mengikuti lelang itu tidak ada diberi syarat apapun.
“Syaratnya tidak ada, hanya saja bokarnya harus memenuhi kualitas maka dia bisa mengikuti lelang” katanya.
Ia menuturkan pihaknya sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan petani khususnya petani yang tergabung di Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPBB) untuk menyiapkan anggotanya.
“Rencana ini mendapat respon baik dari UPBB, mereka merespon dengan baik apapun upaya yang kita lakukan untuk menaikkan harga karet itu mereka akan dukung” tuturnya lagi.
Pasar lelang komoditas karet rencannya akan dilaksanakan dengan sistem tertutup.
“Sistem lelangnya tertutup jadi pabrikan akan kita paparkan barang tersebut jumlah serta berapa ton, mereka kemudian mengajukan penawaran melalui amplop tertutup jadi penawaran dengan harga tertinggi yang akan ditetapkan sebagai pemenang lelang” bebernya.
Kegiatan dipasar lelang nantinya juga menggunakan sistem jaminan.
“Dalam lelang itu ada sistem jaminan, kalau petani itu jaminannya karet sedangkan pihak pembeli itu ada lembaga penjamin, lembaga penjaminnya ada dari BUMN jadi kalau misalkan mereka sudah menyetujui harga itu besoknya ternyata mereka tidak jadi beli maka jaminan itu bisa dicairkan” jelasnya.
Dalam pasar lelang nanti rencananya akan dilaksanakan di UPBB yang memiliki gudang.
“Karena kita ada beberapa gudang yang sudah dibangun melalui APBN ataupun APBD” ucapnya.
Selain itu, nantinya pembeli bisa mengecek karet sebelum proses tawar menawar.
“Pihak penawar itu dapat mengecek terlebih dahulu barangnya sehingga mereka bisa melakukan penawaran harga, selanjutnya biaya angkut dan sebagainya itu merupakan tanggung jawab pabrikan yang memenangkan lelang” pungkas Husin. (Can)