TANJUNG, kontrasonline.com – Wabah virus Corona yang berlangsung satu tahun lebih membuat pilu para pelaku usaha baik kecil maupun usaha tingkat atas.
Seperti yang dirasakan Aston Tanjung City Hotel, pihaknya juga sangat terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.
Tercatat tahun ini hotel berbintang itu hanya 50 persen hunian kamarnya yang terisi dari total kamar keseluruhan 115 kamar.
“Hunian kamar kita biasanya terisi sekitar 90 persen sekarang sekitar 50 persen saja” ucap General Manager Aston Tanjung City Hotel, Panca Daru Widyasto saat ditemui kontrasonline.com, Selasa (24/8).
Panca menyampaikan meski mengalami penurunan itu hanya cukup untuk membiayai operasional hotel.
“Ini masih lumayan dibandingkan tahun lalu, kalau untuk menutupi biaya itu masih hidup tetapi kalau untung jangan berharap” ujarnya.
Selain berdampak pada hunian kamar, wabah Corona ini juga mengurangi tingkat kunjungan restoran yang ada di hotel yang dikelolanya.
“Untuk restoran 75 persen, restoran yang biasanya 100 orang setiap hari sekarang hanya empat sampai lima pengunjung saja” bebernya.
Ia yang juga selaku Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) se Banua Anam juga menyebutkan selama diberlakukannya PPKM level 3 pihaknya telah menutup fasilitas pendukung hotel.
“Seperti fasilitas pendukung Aston seperti billiar, karaoke kemudian cafe itu kami tutup, sedangkan kalau kolam renang buka seperti biasa tetap dengan prokes, tapi kunjungan menurun juga karena warga tidak berani karena masih pandemi” sebutnya.
Panca menjelaskan penutupan fasilitas itu juga berdampak kepada karyawannya, Ia harus merumahkan sebagian karyawannya.
“Kami merumahkan setidaknya 15 karyawan, meski dirumahkan kita memberikan bantuan melalui CSR kita seperti bantuan sembako, vitamin, susu murni serta uang seadanya, untuk pendapatan mereka selama dirumahkan mereka bisa mencari pendapatan sampingan” jelasnnya.
Meski sangat terdampak, Ia tetap berupaya agar bisa beroperasi di tengah keterbatasan yang di alami.
“Agar tetap berjalan atau survive kita mengurangi biaya-biaya contoh seperti sisi tenaga kerja kami rumahkan, kemudian dari pemakaian listrik kita kurangi, lantai kita istirahkan tergantung dari situasi kondisi apabila tamu benar-benar berkurang kita close satu lantai, hal-hal yang tidak kita perlukan tidak digunakan dulu tapi semua itu tidak mengurangi kualitas Aston Tanjung City Hotel sebagai hotel berbintang” terangnya yang juga Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Tabalong.
Panca menambahkan dengan situasi seperti ini pihaknya tetap “legowo” masih bisa beroperasi di tengah pandemi dan aturan PPKM level 3.
“Harapan saya PPKM ini jangan terlalu lama-lama, karena kami ini juga berusaha itu bukan semata-mata bukan untuk kepentingan kami sendiri” pumgkasnya. (Can)