TANJUNG, kontrasonline.com – Pelaku usaha di Tabalong saat ini sudah mulai kewalahan menghadapi pandemi Covid-19, bahkan saat PPKM level 3 di perpanjang membuat mereka semakin “menjerit”.
Baru-baru ini sudah ada pelaku usaha khususnya cafe dan angkringan mulai menutup usahanya karena tidak mendapatkan keuntungan saat aturan tersebut berlaku.
Meski hanya ada beberapa pelaku usaha yang colab atau bangkrut, namun ini merupakan “PR besar” bagi pemerintah untuk mencari solusi agar pelaku usaha yang bangkrut tidak bertambah.
Sebagai perwakilan pemuda, Ketua KNPI Tabalong, Ari Wahyu Utomo pun angkat bicara terkait masalah ini.
Ari saat ditemui kontrasonline.com menyampaikan ikut prihatin dengan kondisi perekonomian sekarang.
“Kami banyak menerima keluhan para pelaku usaha terkait perpanjangan PPKM ini dan pembatasan jam operasional” ujarnya, kemarin.
Ia menuturkan banyak para pedagang yang menggantungkan hidupnya dari dagangannya.
“Jangan di kira pedagang itu kiosnya milik sendiri, banyak yang saya datangi itu ternyata mereka menyewa, pendapatan mereka pun harian dan mereka itu tidak cari kaya cuma mereka itu cari makan” tuturnya.
Ari pun berharap agar pemerintah hingga pengusaha swasta dapat bersinergi untuk membantu para pedagang kecil ini.
“Untuk bantuan langsung tunai mungkin ada dari pemerintah, tinggal apakah sudah di salurkan atau belum di Tabalong, kalau untuk swasta bisa dibantu dengan dana CSR nya baik itu berbentuk sembako atau uang tunai” harapnya.
Ia juga akan membantu pemerintah melalui percepatan vaksinasi bagi masyarakat umum.
“Kita ada keinginan dalam waktu dekat ini mengadakan vaksinasi masal yang akan diadakan untuk masyarakat secara gratis” tandasnya. (Can)