TANJUNG, kontrasonline.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong memprediksi puncak Karhutla terjadi pada bulan Agustus ini.
Kepala BPBD kabupaten Tabalong, Zaenuddin menyampaikan sebelumnya puncak Karhutla di prediksi pada bulan Juli ini.
“Melihat adanya intensitas hujan kemungkinan di bulan Agustus puncaknya” ujarnya kepada kontrasonline.com, baru-baru ini.
Sebagai langkah antisipasi pihaknya saat ini sudah mendirikan posko induk Karhutla di Expo Center Tanjung.
“Selain itu kita melakukan antisipasi dengan patroli keliling dari rekan-rekan kita di posko dan juga dibantu dengan rekan-rekan UPBS yang ada di kecamatan baik UPBS wilayah utara, tengah ataupun selatan” terangnya.
Sosialisasi pada masyarakat juga tetap di lakukan pihaknya guna mengantisipasi terjadinya Karhutla tersebut.
“Kami menghimbau masyarakat supaya sama-sama menjaga, kalau ada kebakaran hutan dan lahan bisa memberikan informasi minimal kepada kades maupun muspika setempat” terang Zaenuddin lagi.
Ia mengatakan kini tingkat kerawanan di Tabalong masih di level middle atau tanda kuning.
“Wilayah rawan Karhutla di Tabalong ada di wilayah Utara karena wilayahnya hutan, kemudian di wilayah selatan karena adanya lahan gambut yaitu di daerah Banua Lawas dan Pugaan” tuturnya.
Dari data BPBD yang dihimpun melalui data Lapan ada beberapa hotspot yang terdeteksi namun bukan Karhutla.
Titik api sementara yang terdeteksi di satelit Lapan itu berasal dari pabrik semen dan batubara.
Namun pada tanggal 26 Juli 2021 tadi terdapat satu titik Karhutla yang berada di desa Karangan Putih kecamatan Kelua sekitar 10 hektar. (Can)
