TANJUNG, kontrasonline.com – Adanya edaran berisi pengumuman yang meminta agar pasien dari luar daerah yang membutuhkan terapi Oksigen untuk dirujuk ke Rumah Sakit Haji Badaruddin Kasim (RSUD HBK) agar dialihkan ke RS terdekat lainnya dibenarkan Direktur RSUD HBK, dr. Mastur Kurniawan.
Mastur mengatakan ketersedian Oksigen yang dimiliki RSUD HBK terbatas, termasuk ranjang dan tenaga kesehatannya.
“Tidak ada pengecualian sebenarnya, tapi kondisinya seperti ini, kita prioritaskan untuk (melayani) warga Tabalong dulu” terangnya pada kontrasonline.com kemarin.
Ia mengakui cukup banyak pasien yan berasal dari kabupaten tetangga.
Mastur juga menyampaikan pihaknya akan melakukan pemilahan pasien agar tak ada penumpukan ditempat isolasi.
“Pasien jangan langsung kerumah sakit, ke Puskesmas dulu untuk diskrining, sekarang kita pilah sesuai saturasi oksigen dan hasil laboraturiumnya, kalau saturasi oksigennya dibawah 93 kita rawat di RSUD HBK, tapi kalau diatas itu kita anjurkan untuk isolasi mandiri atau ke RS Usman Dundrung” ungkapnya.
Pasien yang melakukan isolasi mandiri (Isoman) pun tetap akan diberi obat.
“Pasien isoman tetap diberi obat 7 hingga 10 hari” imbuhnya.
“Kami mohon pada pasien kalau memang ada sesak nafas sedikit-sedikit jangan selalu minta dirawat, oksigen kita terbatas begitu juga perawatnya” pintanya.
Banyaknya pasien yang dirawat hingga over kapasitas ditengah keterbatasan ini jangan sampai membuat tenaga kesehatan mengalami kelelahan bertubi – tubi timpalnya.
“Tolong masyarakat laksanakan protokol kesehatan seperti yang disampaikan pemda supaya rumah sakit jangan kewalahan, takutnya kalau misal tenaga kesehatan terpapar semua maka akhirnya akan mengganggu pelayanan” pungkasnya.(Boel)