TANJUNG, kontrasonline.com – Bupati Tabalong, H. Anang Syakhfiani meminta agar kegiatan operasi yustisi dan penegakan protokol kesehatan Covid-19 di tempat keramian terus dilaksanakan.
“Ini harus kita lanjutkan, saya mohon Wakapolres, Dandim, Kesbangpol dan Disporapar untuk mendukung sepenuhnya kegiatan ini” ucapnya saat Evaluasi Penanganan dan Pencegahan Covid-19 di halaman Pendopo Bersinar Pembataan, Kamis (3/6).
Anang menyebutkan kegiatan operasi yustisi dan penegakan protokol kesehatan ini menyangkut wibawa pemerintah.
“Ketika kita melakukan operasi yustisi kemudian malam berikutnya kita lakukan lagi, cafe-cafe yang sudah ditegur tetap buka melewati pukul 22.00 wita setelah diperiksa ternyata izinnya tidak lengkap, begitu juga saat properti di bawa oleh Satpol-PP ada yang protes, ini bukan tugas satpol tapi tugas polisi mereka tidak tahu bahwa TNI-Polri di belakang kita sepanjang kita benar teruskan saja” sebutnya.
Bupati Tabalong juga meminta agar Polres, Kodim 1008/Tanjung serta Satpol-PP untuk melanjutkan operasi yustisi dan penegakan protokol kesehatan covid-19 di tempat keramaian.
“Kita akan melakukan operasi yang lebih dahsyat lagi, Insyaallah saya ikut turun nanti” ungkapnya.
Sementara itu, Kasatpol-PP Tabalong, Halim menyampaikan total sebanyak 84 kali penegakan operasi yustisi dan penegakan protokol kesehatan Covid-19 secara rutin di lakukan Satgas Kabupaten Tabalong terhadap pusat-pusat keramain seperti pasar, cafe THM, Biliard serta tempat kerumunan lainnya.
“Penegakan hukum juga dilakukan kepada cafe, THM, biliard dan angkringan yang terindikasi melakukan pelanggaran protokol kesehatan” paparnya.
Halim membeberkan dalam operasi penegakan prokes terkait pembatasan jam operasional pukul 22.00 wita sesuai Perbup nomor 18 tahun 2021, terhadap tempat-tempat keramian yang masih melanggar mereka beri tindakan tegas dengan mengangkut properti milik cafe “nakal”.
“Meskipun sudak dilakukan teguran baik lisan maupun tertulis mereka masih melanggar ketentuan itu, makanya kita lakukan dengan mengangkut kursi di cafe tersebut sebagai efek jera” bebernya.
Selain itu, dalam operasi yang mereka lakukan juga ada menyegel tiga cafe dikarenakan tidak memiliki izn Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).
“Dalam upaya pendisiplinan prokes juga bagi pemilik maupun pengunjung yang lalai menggunakan masker dan menciptakan kerumunan kami memberikan hukuman berupa push-up dan melakukan rapid test secara acak, Alhamdulillah dari hasil rapid yang kami lakukan semuannya non reaktif” sambung Halim.
Kasatpol juga menambahkan sebelum melaksanakan operasi penegakan tersebut pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada pemilik maupun pengelola tempat keramain tersebut.
“Kita juga sudah memberi pembinaan dengan cara memanggil pemilik atau pengelolan tempat-tempat tersebut untuk diberikan pengarahan agar patuh dan taat terhadap prokes” tandasnya. (Can)
