TANJUNG, korankontras.net – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 46 di kecamatan Tanta diharapkan bisa menjadi kelompok populasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Hal itu diungkapkan Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani saat memberikan sambutan pada pelantikan dan orientasi dewan hakim dan juri MTQ ke 46 di Gedung Sarabakawa Tanjung, Senin (22/2).
“Kalau kelompok populasi MTQ ini kita bentuk jadi bagian-bagian kecil maka kelompok populasi pertama adalah dewan hakim dan juri, kemudian kedua adalah qori dan qoriah serta kelompok ketiga yaitu panitia pelaksana dan kelompok-kelompok lainnya” ungkapnya.
Anang mengatakan Ia sering menyampaikan bahwa kelompok populasi pertama yang menerapkan prokes secara ketat adalah kelompok populasi rumah ibadah.
“Ketika Satgas Covid-19 memutuskan pelaksanaan shalat ied tahun lalu dengan menerapkan prokes, setelah itu kita terus melaksanakan ibadah dan terbukti sampai saat ini rumah ibadah tidak pernah menjadi klaster baru Covid-19 di Tabalong” ujarnya.
Sambil membumikan Al-Quran serta mengembangkan syiar Islam, pelaksanaan MTQ juga harus melakukan upaya-upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Dengan cara memantapkan kelompok populasi ini sebagai orang-orang yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat” beber orang nomor satu di Bumi Saraba Kawa itu.
Ia juga merasakan tidak gampang dan tidak mudah karena pelaksanaan MTQ tahun ini pada saat pandemi Covid-19.
“Karena kita menyadari bahwa MTQ bukan sekedar membumikan Al-Quran tapi sebagai bagian dan ikhtiar bersama untuk mengembangkan syiar Islam, maka dengan segala keyakinan kita laksanakan”tandasnya.
Anang pun menambahkan pelaksanaan MTQ bagi umat islam merupakan sebuah momentum sangat penting dan bermakna luas, salah satu pesan penting adalah membumikan Al-Quran.
“Kita herharap agar pelaksanaan ini sekaligus untuk membuktikan bahwa kita memang membutuhkan kelompok populasi yang menerapkan prokes secara ketat” pungkasnya. (Can)