TANJUNG, korankontras.net –Banua Lawas saat ini menjadi kecamatan yang paling banyak warganya hidup dibawah garis kemiskinan dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Tabalong.
Menurut Fariduddin, Camat Banua Lawas, data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), dari 6.165 kepala keluarga (KK) di Banua Lawas tercatat 5.096 KK sebagai penerima Bantuan Sosial (Bansos).
“Artinya ada 82,2% yang menerima Bansos” ungkapnya.
Meskipun demikian pihaknya akan berusaha mengurangi angka kemiskinan tersebut.
“Usulan yang disampaikan dimusrenbang tersebut juga berkenaan dengan upaya mengentaskan kemiskinan dan ini pun sudah sesuai dengan sasaran prioritas kabupaten dalam pemulihan ekonomi” pungkasnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tabalong, H. Noor Rifani, SH,MT menyampaikan tingginya angka kemiskinan di kecamatan paling selatan Tabalong memerlukan kerja keras semua pihak.
“Tak hanya pemda, desa dan kecamatan harus prioritaskan kegiatan yang bisa sejahterakan masyarakat, bukan hanya infrastruktur namun juga sisi pemberdayaan” terangnya pada awak korankontras.net baru-baru ini.
Ia menegaskan perlu usaha bersama bagaimana pendapatan masyarakat bisa bertambah, khususnya terkait dengan potensi yang ada seperti pariwisata, kerajinan tangan dan peternakan.
“Pemberdayaan harus terus dibina sampai tahap pemasaran hingga masyarakat bisa lebih sejahtera dan angka kemiskinan ikut turun” bebernya.
Disisi lain, Banua Lawas pun sudah mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah.
“Pemkab sudah perhatian, infrastruktur misalnya, namun karena dalam dua tahun terakhir sering kebanjiran walaupun sudah dibenahi tapi karena kondisi tofografi Banua Lawas, rusak lagi akibat banjir” jelasnya.
H. Fani menyampaikan bahwa tahun ini Bupati dan Wakil Bupati Tabalong sudah memberi arahan untuk meningkatkan infrastruktur di Banua Lawas.
“Selain dana APBD, dana insentif daerah (DID) juga diarahkan untuk memperbaiki jalan – jalan prioritas di Banua Lawas” ujarnya.
“Hal ini juga sudah menjadi perhatian demi pulihkan ekonomi masyarakat” sambungnya.
Kegiatan non infrastruktur juga dimasukkan dalam skala prioritas.
“Pemberdayaan masyarakat terus di dorong supaya masyarakat bisa sejahtera” imbuhnya.
Dengan demikian Ia berharap DTKS bisa turun dan Banua Lawas tidak lagi dikenal sebagai kecamatan yang banyak warga miskinnya. (Boel)