TANJUNG, korankontras.net – Persoalan akses jalan di 5 desa terisolir (Panaan, Dambung, Heger Manah, Sei Kumap dan Salikung) mendapat perhatian serius dari Legislator senior Bumi Saraba Kawa, H.Jurni.
Jurni menilai salah satu penyebab mendasar dari ke lima desa dikategorikan terisolir karena akses jalan yang tak memadai.
“Kalau akses jalannya bagus saya yakin perekonomian warganya akan berkembang, hasil pertanian dan perkebunan akan mudah diangkut dan dipasarkan” terangnya pada awak korankontras.net, Rabu (3/1) siang.
Wakil ketua DPRD Tabalong menyarankan pengerjaan akses jalan di daerah terujung ini dengan sistem Multi years atau kontrak tahun jamak.
“Pihak ketiga bisa terus menerus bekerja misalnya selama 2 atau 3 tahun berturut-turut, lelangnya hanya satu kali, jadi pekerjaannya tidak terganggu dan tahun ketiga misalnya semua akses jalan bisa selesai dikerjakan” ungkapnya.
Jurni mengatakan bahwa selama ini desa terisolir tetap diperhatikan dan selalu dianggarkan untuk perbaikan jalan.
“Karena pekerjaannya bertahap, akhir tahun proyek habis dan kontraknya selesai meski jalan yang masih rusak masih panjang, menunggu pertengahan tahun berikutnya baru ada kegiatan lagi sedang saat itu sudah masuk musim penghujan, akhirnya saat akan melanjutkan pekerjaan proyek sebelumnya yang sudah selesai sudah hilang atau rusak” bebernya.
“Pengerjaan dengan sistem Multi Years lah yang menurut kami bisa menjadi solusi” tegasnya.
Legislator 3 periode ini pun tak berharap muluk agar jalan di desa-desa tersebut beraspal Hotmix.
“Seandainya hanya sampai perkerasan, bikinkan parit di kiri-kanan jalan agar air hujan tidak menggenangi jalan” imbuhnya.
Politisi gaek ini juga menyatakan bahwa salah satu alasan mengapa Ia mencalonkan diri menjadi wakil rakyat adalah menuntaskan persoalan jalan di desa terisolir.
“Periode ini sudah berjalan sekitar 1,5 tahun kalau dalam 3,5 tahun ke depan tidak selesai juga, maka harapan dan keinginan warga tidak akan tuntas” tandasnya.
Jurni juga menegaskan bahwa anggota DPRD dapil 3 Tabalong (wilayah utara) sangat mendukung rencana perbaikan jalan di desa terisolir menjadi skala super prioritas untuk dikerjakan.
“Saya juga sudah berbicara dengan kepala desa dan tokoh masyarakat saat Musrenbang di kecamatan Muara Uya dan Bintang Ara, mereka mendukung dan siap andai dana memang tidak cukup usulan mereka di tunda pengerjaannya asal akses 5 desa terisolir bisa diatasi, ini bentuk solidaritas mereka” pungkasnya.(Boel)