TANJUNG, korankontras.net – Pelaksanaan Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan yang dilakukan secara marathon sejak akhir Januari terus berlanjut.
Di wilayah Utara Tabalong, kecamatan Bintang Ara menjadi Kecamatan ke 5 yang menggelar Musrenbang pada Rabu (3/2).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tabalong, H. Noor Rifani, SH,MT mengatakan ada 56 usulan yang disampaikan di Musrenbang kecamatan Bintang Ara.
“33 usulan terkait dengan infrastruktur dan 23 usulan non infrastruktur, 10 SKPD terkait yang melakukan Desk” terangnya pada awak korankontras.net.
H.Fani sangat berharap agar Kepala Desa ataupun Camat benar-benar dalam menentukan skala prioritas.
“Kepala Desa dan Camat harus piawai menentukan skala prioritas dan terus dikerucutkan menjadi skala super prioritas” tandasnya.
Ia menilai usulan prioritas yang disampaikan sudah sejalan dengan tema “penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi” disaat Pandemi Covid-19.
“Usulan prioritas sudah sejalan, yang masyarakat inginkan adalah perbaikan akses jalan di daerah terisolir sebagai sarana kegiatan masyarakat termasuk untuk akses ekonomi” bebernya.
Usulan perbaikan akses ke desa terisolir di kecamatan Bintang Ara sejalan dengan program dari Pemkab sambungnya.
“Mudah-mudahan tahun ini akses jalan di Panaan, Dambung dan Heger Manah bisa diperbaiki” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Camat Bintang Ara, Suryadi, Akses jalan yang baik di tiga desa terisolir sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian warga.
“Akses jalan yang baik di daerah terisolir tersebut akan meningkatkan perekonomian warga, hasil pertanian dan perkebunan akan mudah di bawa keluar desa untuk dipasarkan termasuk mobil pedagang sembako juga mudah masuk” ungkapnya.
Wakil ketua DPRD Tabalong, H. Jurni juga menegaskan bahwa Legislator dari wilayah Utara Tabalong sangat mendukung usulan perbaikan jalan di desa terisolir.
“Tak hanya anggota DPRD, saat bicara dengan kades dan tokoh masyarakat, baik saat Musrenbang di kecamatan Muara Uya lalu dan hari ini di Bintang Ara, kalau memang dananya tidak cukup mereka bersedia menunda kegiatan diwilayahnya asal jalan di desa-desa terisolir bisa diperbaiki dan diatasi, ini solidaritas mereka bagi warga daerah terpencil” pungkasnya.(Boel)