TANJUNG, korankontras.net – Satu pedagang eceran di dapati menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dengan harga tinggi di kawasan Obor Mabu’un, Rabu (27/1).
Temuan ini didapati saat monitoring Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabalong bersama pihak kepolisian, TNI serta Satpol-PP setempat.
Kepala Disperindag Tabalong, Husin Ansari mengatakan monitoring dilakukan dari adanya keluhan masyarakat yang masuk ke layanan aduan mereka.
“Ini salah satu pengaduan dilayanan kami, bahwa di Mabu’un ada eceran yang menjual dengan harga tinggi sehingga kami langsung lakukan pengecekan” katanya saat ditemui korankontras.net dilapangan.
Husin menyampaikan saat berada di lokasi, pihaknya menemukan salah satu pedagang eceran yang menjual BBM jenis Pertamax dengan harga tinggi.
“Sempat menemukan satu pedagang, untuk harganya Rp 14 ribu, kalau pedagang yang lain di kawasan itu sudah turun Rp 11 hingga 12 ribu” ungkapnya.
Ia kemudian langsung memberikan teguran kepada pedagang tersebut.
“Sudah kami lakukan teguran dan yang bersangkutan bersedia menurunkan harga dengan kondisi wajar” ujar Kadisperindag Tabalong itu.
Selain menyasar pedagang eceran, pihaknya juga melakukan monitoring di beberapa SPBU di Tabalong.
“Kami lanjut ke beberapa SPBU seperti di Mabu’un dan Hikun, kami pastikan terkait dengan pasokan serta sasaran penjualan”
Husin menghimbau parak kepada pemilik SPBU supaya bisa mengontrol pembeli yang datang sehingga masyarakat umum bisa mendapatkan BBM.
“Kami harapkan SPBU juga menjual BBM lebih prioritas kepada masyarakat” imbaunya.
Ia menambahkan pihaknya bersama kepolisian, TNI dan Satpol-PP akan melakukan monitoring ke semua SPBU di Tabalong.
“Tadi targetnya dari Mabu’un, Hikun dan Mahe, kalau memang masih ada waktu kami akan singgah di beberapa SPBU lagi” tambahnya.
Kadisperindag itu pun mengharapkan dengan adanya monitoring bisa membuat kondisi di Tabalong bisa normal kembali dan menjadi stabil.
“Kami minta masyarakat tidak panik, kemudian kita tetap memonitoring juga yang di eceran agar menjual dengan harga wajar, jangan sampai memanfaatkan kesempatan ini dan merugikan masyarakat lainnya” harapnya. (Can)