TANJUNG, korankontras.net – Banjir di Kecamatan Haruai akibat luapan air sungai Tabalong memaksa Barsiatun Nisa dan beberapa warga mengungsi.
Warga RT 5 desa Nawin itu memilih mengungsi untuk mencegah hal yang tak diinginkan.
Kepada korankontras.net Ia menceritakan luapan sungai sudah merendam rumah yang di diaminya.
“Air sudah masuk ke dalam rumah malam tadi habis isya, malam tadi sampai di atas mata kaki” ujarnya, Jum’at (15/1).
Pagi tadi, imbuhnya air kembali naik dengan ketinggian sampai lutut orang dewasa dan arusnya lumayan deras.
Sebelum dievakuasi Ia bersama keluarganya malam tadi masih menempati rumah dan tinggal diloteng.
“Malam tadi mengungsi ke loteng, saya, suami dan bersama dua anak saya” ujarnya lagi.
Sebelum air masuk ke dalam rumah, Ia bersama keluarga sudah membereskan perabotan untuk dipindahkan ke tempat keluarga
“Perabot dari hari Selasa sudah diungsikan ke rumah keluarga, ini sudah tidak ada lagi perabotan didalam rumah” ungkapnya sambil menggendong anaknya.
Saat ini tinggal anaknya yang berumur 10 tahun yang masih ada di rumah.
“Sebentar lagi dijemput BPBD, sama orangtua juga ikut mengungsi ditempat keluarga” tutur Barsiatun.
Luapan sungai ini menurutnya masih belum parah dibandingkan dengan banjir tahun lalu.
“Masih parah tahun tadi, tapi saya lebih baik mengungsi daripada kenapa-kenapa, malam tadi ada dapat bantuan nasi dari relawan” katanya.

Senada dengan Barsiatun, warga RT 4, H. Abdul Muluk mengatakan air juga sudah merendam rumahnya.
“Sejak kemarin sudah masuk, tapi yang parah pukul 03.00 wita tadi kedalaman kira-kira setengah meter” bebernya.
H. Muluk memilih tidak mengungsi, karena Ia dan keluarga masih bisa menempati rumah di lantai dua.
“Saat ini masih di rumah, namun tinggal di lantai dua” ucap Abdul.
Abdul juga menyampaikan dari tadi malam sudah mendapatkan bantuan logistik dari Dinas Sosial.
“Tadi malam sudah dapat bantuan makanan dari dapur umum sekitar pukul 23.00 wita, kemudian subuh pukul 02.30 wita dapat bantuan dari relawan” pungkasnya.(Can)