TANJUNG, korankontras.net – Peningkatan debit air di wilayah kecamatan Haruai sudah terjadi dua kali selama satu pekan ini.
Luapan air dari sungai Tabalong kanan itu sempat menggenangi beberapa rumah di wilayah tersebut.
Camat Haruai, Handi Yanuardi mengatakan yang pertama hari Selasa (12/1) pagi itu kiriman air dari sungai Muara Uya.
“Air sampai ke perumahan warga dengan ketinggian kurang lebih 30 cm dan menggenangi badan jalan di RT 1 dan 2 desa Halong serta RT 4 di desa nawin namun luapan itu tidak lama, jadi malam hari sudah mengalami penurunan dan pagi sudah surut sekitar tiga meter” ucapnya saat ditemui, Kamis (14/1).
Keesokan harinya menurut Hendi, yakni Rabu (13/1) sore hingga tadi Kamis (14/1) pagi ini pukul 08.00 wita hujan masih mengguyur wilayah tersebut dan air kembali menggenangi beberapa desa.
“Di danau kampung RT.08 Desa Hayup menggenangi halaman 6 buah rumah warga dan jalan, kedalaman 10 sampai 30cm, ini akibat dari luapan sungai Sialing” ujarnya.
Luapan juga menggenangi desa Marindi dan Wirang
“Di Marindi RT 06 menggenangi 15 buah rumah dan jalan, kedalaman 20 hingga 100 cm, di Wirang RT.04 dan 06 menggenangi 30 rumah serta jalan juga dengan kedalaman 20 sampai 50 cm” terang Handi.
Ia sudah memantau kondisi disana bersama Kapolsek, Danramil, UPBS dan BPBD setempat.
“Ini naiknya sangat cepat dan turun cepat juga, tadi malam kami berada disana memang betul naik dari pukul 19.30 wita, tapi pukul 22.00 wita sudah mengalami penurunan” tutur nya lagi.
Handi menerangkan saat ini Tiga pilar kecamatan bersama rekanan lainnya tetap bersiaga.
“Karena aliran sungai ini masuk ke sungai di Bongkang, dan ini juga sudah mulai menggenangi kebun tapi belum masuk ke permukiman” terangnya.
Ia juga mengungkapkan dari informasi yang mereka dapat bahwa di Muara Uya sudah mulai turun dan kemungkinan enam jam dari sana airnya masuk ke sungai Haruai.
“Kami juga dapat informasi juga di Panaan airnya masih bertambah tinggi karena di Haruai ini sungainya pertemuan dari Muara Uya dan Bintang Ara serta ditambah lagi dari Upau, jadi numpuknya di Haruai” ungkapnya.
Handi menuturkan saat ini pihaknya sudah mendapat dukungan jaket pelampung dari BPBD.
Tadi diserahkan di kecamatan dan kemudian kami serahkan ke UPBS.
Luapan air sungai sejau ini tidak berdampak pada infrastruktur di wilayahnya.
“Untuk infrastruktur aman dan untuk lokasi yang rawan di daerah Nawin dan Halong, dan ini yang kami antisipasi” pungkas Handi. (Can)