Siswa Hadir ke Sekolah Bergilir dengan Waktu Belajar Tiga Jam
TANJUNG, korankontras.net – Menghindari kerumunan saat proses pembelajaran tatap muka (PTM), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tanjung membagi proses belajar mengajar dalam dua shift yang dilaksanakan secara bergantian atau berselang satu hari.
Hal itu disampaikan Kepala SMPN 1 Tanjung, Supaidi saat ditemui awak korankontras.net di SMPN 1 Tanjung pada Senin (4/1).
“Untuk masa transisi ini kita coba gilir hari, shift satu pada hari senin, rabu dan jum’at dan shif duanya selasa, kamis serta sabtu” bebernya.
Supaidi juga mengatakan proses PTM dalam satu hari hanya dilaksanakan selama tiga jam.
“Satu shift waktunya tiga jam pelajaran, yakni dari pukul 08.00 hingga 11.00 wita, sehingga dalam satu minggunya setiap shift ada tiga kali pertemuan” ungkapnya.
Selama di sekolah, tutur Supaidi, murid hanya difokuskan untuk mengikuti proses belajar mengajar.
“Tidak ada jam istirahat, sesuai arahan dari SKB 4 Menteri para siswa diharuskan bawa bekal sendiri” tuturnya.
Ia juga menyatakan untuk kegiatan Ekstra Kurikuler dan olahraga di lapangan belum dapat dilaksanakan.
“Kegiatan olahraga tidak ada di lapangan, jadi mereka belajar teori saja di kelas, Ekskul untuk masa transisi dan kantin ditiadakan” tegasnya.
Menghindari kerumunan dan menjaga jarak antar siswa, desain tiap ruang kelas hanya diisi 50 persen siswa.
“Maksimal 16 siswa, karena siswa dalam satu kelas ada 32 orang” terang Kepala SMPN 1 Tanjung.
Supaidi menambahkan dari 580 siswa hampir 90 persen peserta didik siap hadir ke sekolah.
“Dari total peserta didik hanya 13 orang saja yang belum setuju PTM, namun mereka tetap kita layani secara daring” katanya.
Guru pun mengajar dimasa pandemi ini dengan membuat strategi pembelajaran.
“Ada strategi yang diambil dari kesepakatan musyawarah guru, proses pembelajaran pun durasinya diperpendek, biasanya 40 menit satu jam pelajaran sekarang jadi 30 menit” pungkasnya. (Can)