Direktur RSUD BK : Kami Terus Berbenah Menjadi Baik
TANJUNG, korankontras.net – Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) se Tabalong menyorot pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Badarudin Kasim (RSUD BK) yang dinilai masih belum baik.
Sorotan tajam LSM terhadap pelayanan di RSUD tersebut disampaikan pada diskusi dengar pendapat antara LSM dengan Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Badarudin Kasim (RSUD BK), Direktur RS. Pertamina dan BPBD Tabalong di aula Tanjung Puri pada Selasa (15/ 12).
Pegiat LSM senior Irwansyah alias Iwan Wong menilai pelayanan petugas RSUD BK masih belum baik.
“Tidak etis RSUD yang begitu megah dibangun dengan menghabiskan anggaran puluhan Miliar tapi pelayanannya buruk” terangnya pada awak korankontras.net Usai pertemuan.
Dibandingkan RSUD di Kabupaten sekitar Tabalong, boleh dikatakan bangunan RSUD BK yang paling megah namun tidak berbanding lurus dalam pelayanannya.
“Harusnya bangunan yang megah diiringi pula dengan pelayanan yang baik, ini tugas Direktur RSUD BK, jangan tutup mata” tandasnya.
Hal Senada juga disampaikan oleh aktivis senior LSM, Ahmad Rusmadi, Ia mengatakan waktu bangunan berdiri megah berharap ada layanan seperti tamu yang datang ke Hotel.
Ia mengatakan wajar masyarakat menuntut layanan yang lebih baik dari RSUD karena ada pembanding.
Rusmadi mencontohkan saat dirinya ada keperluan pada salah satu rumah sakit, saat bertanya pada petugas di mana ruang kerja salah seorang dokter oleh petugas tersebut Ia langsung diantar bukan dikasih denah lokasi ruang kerja sang dokter.
“Ditempat kita masih seperti dulu, saat ditanya di mana dokter yang dimaksud petugas hanya memberi tahu denahnya; lurus, belok kiri, belok kanan” ujarnya menyayangkan.
Kalau orang yang bersangkutan sudah sering ke RSUD tidak masalah namun bagaimana mana warga kita yang baru pertama kali ke rumah sakit sambungnya.
“Masyarakat sangat berharap ada perubahan pelayanan yang lebih baik ” tegasnya.
Rusmadi juga berharap ada lebih dari satu Apotek yang melayani pengambilan obat terpisah antara pasien rawat jalan atau rawat inap .
Ada perbedaan atau pemisahan apotek supaya tidak terjadi penumpukan antrian tambahnya.
“Kasihan orang yang benar-benar butuh obat (secara cepat) melihat antrian yang yang begitu banyak, jangan sampai terjadi ada rasa bangga melihat antrian yang panjang, ini harus dikikis ” tegasnya.
RS Terus Berbenah Semakin Baik
Direktur RSUD BK dr.H. Mastur Kurniawan, MM mengapresiasi apa yang disampaikan para pegiat LSM.
“Tidak apa-apa ( dikatakan buruk), semakin banyak masukan bisa semakin baik” ujarnya.
Mastur mengatakan bahwa pihaknya terus berbenah dan berproses untuk bisa semakin baik.
“Awal saya masuk tahun 2018, RSUD BK hanya bintang 1 sedang tahun 2019 bintangnya sudah 3, artinya kita sudah menuju yang lebih baik” tuturnya.
Ia juga mengatakan selama menjabat sebagai Direktur RSUD menerapkan sistem Reward and Punishment.
Mastur menyampaikan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat terkait pertemuan dengan LSM khususnya Bidang Pelayanan.
“Kepala bidang (Kabid), Kasi atau bagian penunjang lainnya akan kita Push, kamu lagi disoroti, ayo bangkit, jelek – baiknya RSUD saya yang kena, kalau ada kejadian seperti ini terus -terusan, suka tidak suka saya juga harus memberi masukan pada atasan” timpalnya.
“Tak mungkin karyawan yang berjumlah 567 diatur oleh direktur seorang diri, ada Pendelegasian tugas, kalau tidak diselesaikan permasalahan akan menumpuk setiap hari ” sambungnya.
Ia juga menyampaikan dalam satu bulan pihaknya selalu mengadakan rapat koordinasi termasuk evaluasi kegiatan.
“Masukan dari LSM tadi bagus, bagian pelayanan sudah beberapa kali diberi saran dan masukan mudah-mudahan bisa semakin bagus” pungkasnya.(Boel)