TANJUNG, korankontras.net – Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di depan Mal Pelayanan Publik (MPP) Mabu’un dan sekitarnya ditertibkan.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Tabalong bersama Dishub, Satpol-PP, DLH, Kepolisian dan TNI itu menertibkan pedagang yang berjualan di trotoar jalan, Selasa (10/11).
Sempat berjalan alot, penertiban PKL itu pun akhirnya di sepakati para pedagang.
Kepala Disperindag Tabalong, Husin Ansari mengatakan para pedagang dialihkan di tempat yang sudah disediakan di seberang MPP.
“Di lokasi itu sudah kita siapkan tenda untuk para pedagang supaya bisa berjualan” ucapnya saat ditemui di kantor Disperindag Tabalong.
Husin menyampaikan semua tempat di trotoar harus dikosongkan dan di kembalikan fungsinya seperti semula.

“Di trotoar tidak diperbolehkan untuk berjualan karena akan menganggu pejalan kaki” katanya.
Terkait adanya penolakan, pihaknya sebenarnya sudah menyampaikan pemberitahuan beberapa hari lalu kepada pedagang bahwa akan melakukan penertiban.
“Tetapi ada beberapa pedagang yang memang bersikeras tidak mau dipindahkan dengan alasan bahwa berjualan di tempat yang sudah kita sediakan barang dagangan tidak laku, namun berkat kerjasama dengan semua pihak, Alhamdulillah akhirnya mereka mengerti dan mau mengikuti arahan kita” beber Husin.
Dirinya pun selanjutnya akan melakukan penertiban PKL yang serupa berjualan di trotoar jalan.
“Ya seharusnya seperti itu, memang kewenangan kami sebenarnya di wilayah pasar, tetapi kalau diluar itu kami bersama dengan SKPD teknis bekerjasama untuk penertiban juga namun itu akan dilakukan secara bertahap dan pelan-pelan” ungkap Kadisperindag Tabalong.
Untuk menjaga lokasi disekitar tidak ditempati PKL lagi mereka pun berupaya akan mendirikan posko pemantau.
“Kami bersama dengan Dishub dan Satpol-PP akan membuatkan posko di dekat tugu Bank Indonesia, dari situ nanti akan kami pantau bersama beberapa SKPD tersebut” ujarnya.
Pihaknya juga saat ini sudah membangun pasar berkonsep modern di Mabu’un di depan Mal Pelayanan Publik.
“Yang mengisinya tetap pasar tradisional, dan pasar itu juga akan mengakomodir pedagang harian yang selama ini berdagang di parkir lokasi pasar Mabu’un” terang Husin.
Terpisah, Pedagang minuman ringan, Sauqani menuturkan setuju dengan adanya pemindahan pedagang ke lokasi pasar.
“Setuju saja kalau semuanya juga dipindahkan” tuturnya.
Pedagang yang sudah berjualan minuman ringan beberapa puluh tahun lalu itu menerangkan baru pertama kali ini dipindah.
“Dari dulu tidak pernah pindah-pindah berjualan, dan sekarang kita coba dulu pindah ke lokasi pasar baru” pungkas Sauqani. (Can)