TANJUNG, korankontras.net – Bagi anda yang ingin membeli madu Kelulut dan melihat pembudidayaannya dalam jumlah cukup banyak, desa Walangkir bisa menjadi salah satu opsi.
Kepala desa Walangkir, Husni mengatakan sejak dahulu Walangkir cukup dikenal sebagai penghasil madu tawon.
“Sekarang madu wanyi sudah sulit diperoleh, namun sebagai gantinya beberapa orang warga desa kami di RT 01 membudidayakan madu kelulut” terangnya pada awak korankontras.net baru- baru ini.
Warga pembudidaya kelulut tak hanya menjual madunya saja namun juga menjual sarangnya.
“Bisa beli madunya ataupun juga sarangnya” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan sekretaris desa Walangkir, Yurjani.
Ia menambahkan bahwa ada sekitar 7 orang warga di RT 01 Mungkur Palawan desa Walangkir yang membudidayakan Lebah Klanceng ini.
“Total semua kotak sarang kelulut yang dibudidayakan mencapai 200 an kotak” ungkapnya.
Sedang harga madu kelulut per liter dijual Rp 300.000 hingga Rp 400.000.
“Kalau harga sarangnya perkotak mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 700.000” bebernya.
Yurjani menambahkan bahwa kelulut menghasilkan madu lebih banyak pada saat musim kemarau dan saat pohon-pohonan atau jenis tanaman bunga sedang berkembang.
“Musim penghujan jumlah madu yg dihasilkan relatif lebih sedikit” imbuhnya.
Rasa dan warna madu kelulut juga tidaksama, terkadang manis, agak masam hingga masam. Warnanya pun terkadang seperti warna madu tawon namun bisa juga agak gelap.
“Warna dan rasa tergantung jenis sari bebungaan yang di hisap kelulut” bebernya.
Madu kelulut bisa dipanen dalam kurun waktu satu bulan.
Saat puncak produksi dengan jumlah koloni besar satu kali panen madunya bisa mendekati satu liter tambahnya.
Disamping langsung dikunjungi pembeli, madu yang dihasilkan juga dipasarkan lewat media sosial.
“Terkadang ada juga langganan pengepul yang datang mencari madu kelulut kemari” pungkasnya.
Madu kelulut juga dipercaya banyak mempunyai khasiat, tak kalah dengan madu tawon.(Boel)