TANJUNG, korankontras.net – Meskipun ditengah pandemi covid-19 Tabalong masih mampu mengukir prestasi, kali ini Tabalong menjadi kabupaten pertama di Kalimantan yang dideklarasikan meraih predikat Open Defecation Free (ODF) atau bebas dari perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Raihan predikat ini ditandai dengan deklarasi bersama yang dipimpin oleh Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani secara virtual diikuti oleh seluruh pemerintah Desa/Kelurahan serta Kecamatan se-Kabupaten Tabalong, di Aula Nan Sarunai, Senin (12/10).
Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani mengatakan predikat ini patut disyukuri bersama karena merupakan hasil dari perjalanan panjang sejak tahun 2012.
Tentu prestasi ini merupakan hasil kerja dari semua pihak dan penghargaan ini sesungguhnya adalah penghargaan untuk warga masyarakat Tabalong yang dengan penuh kesadaran telah meninggalkan kebiasaan buang air besar sembarangan.
“Ini karena seluruh warga masyarakat Kabupaten Tabalong makin memahami tentang pentingnya stop buang air besar sembarangan” ucapnya ketika memberikan sambutan.
Dirinya juga menerangkan tidak mudah untuk meraih predikat ini karena masyarakat Bumi Sarabakawa tidak secara otomatis meangadopsi apa yang diinginkan oleh pemerintah.
“Dan ini semua sebelumnya sangat kami sadari, karena kami berhadapan dengan teori psikologis sosial perubahan sosial masyarakat” terang Anang.
Keberhasilan ini merupakan kerja keras dan kerjasama dari berbagai elemen mulai dari tingkat kabupaten, kelurahan maupun desa.
“Semuanya punya peran sehingga Kabupaten ODF ini bisa kita capai pada hari ini” tutur Bupati Tabalong.
Sebab itu kebersamaan inilah yang menyebabkan kabupaten Tabalong bisa meraih prestasi yang membanggakan, saat ini dari 131 desa dan kelurahan serta 12 kecamatan di Kabupaten Tabalong telah ODF.
Sementara itu, Dirjen Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI, dr Imran Agus Nurali mengatakan deklarasi ODF Kabupaten Tabalong menjadi bagian penting dari Provinsi Kalimantan Selatan.
“Mudah-mudahan ini bisa memotivasi dan mendorong seluruh provinsi di pulau Kalimantan agar bisa mencapai kabupaten dan kota ODF” katanya.
Ia memaparkan saat ini di Indonesia sesuai dengan akses sanitasi di STBM mencapai 79,72% kepala keluarga yang sudah akses sanitasi dengan desa ODF sebanyak 33, 10%.
“Yang kita harapkan tahun ini bisa minimal mencapai 40% dan kabupaten Tabalong sudah berkontribusi dalam pencapaian angka nasional” paparnya.
Imran pun berharap Tabalong tidak hanya berhenti pada pilar pertama di STBM, namun juga menjadi pionir bagi kabupaten dan kota lainnya untuk ODF dan berhasil meneruskan dalam pilar kedua sampai kelima STBM.
“Kita targetkan Tabalong bisa merintis menjadi Kabupaten Sehat pada tahun 2021 dan kami siap untuk melakukan pendampingan” ujarnya.
Terpisah secara virtual, Plt Gubernur Kalsel, Rudy Resnawan, mengapresi terhadap capaian Tabalong yang menjadi kabupaten ODF pertama di Kalimantan.
“Ini adalah suatu capaian dan prestasi yang layak dibanggakan, disupport dan apresasi” tuturnya.
Rudy pun berharap kedepan kabupaten kota yang lain yang ada di Kalimantan Selatan bisa mengikuti jejak atau kebijakan yang dilakukan sehingga banua kita Kalimantan Selatan betul-betul bebas dari buang air besar sembarangan.
Ia mengajak seluruh jajaran Dinas Kesehatan baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten untuk berupaya mewujudkan seluruh daerah terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan hingga menjadi daerah ODF bahkan mencapai tahap sanitasi total.
“Dan saya yakin Tabalong akan bisa mencapai tahap sanitasi total dengan dimulai dari bebas buang air besar sembarangan ini” pungkasnya.
Deklarasi ODF ini diisi dengan penyerahan piagam penghargaan dari Plt Gubernur Kalsel yang diserahkan Kepala Dinkes Kalsel, didampingi Dirjen Kesehatan Lingkungan Kemenkes RI kepada Bupati Tabalong. (Can)
