TANJUNG, korankontras.net – Masa pandemi Covid-19 ini masyarakat dituntut harus kreatif untuk mengatasi situasi tersebut.
Dan sekarang masyarakat mulai memanfaatkan teknologi untuk menambah pendapatan mereka.
Seperti salah satu pekerja tambang di Tabalong, Arie Wijayanto dirinya memanfaatkan platform Youtube untuk mengabadikan karyanya.
“Awalnya karena senang dengan musik, kemudian ingin ada kenangannya jadi saya abadikan di situ” ucapnya saat ditemui korankontras.net, baru-baru tadi.
Melihat perkembangan musik dan dipertemukan dengan teman-teman yang mempunyai bakat di bidang musik akhirnya Ia membuat sebuah project.
Project yang digarap dengan teman-temannya yang tergabung PUK Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi Pertambangan (FSP-KEP) Tabalong SIS Admo ialah mengangkat konsep penyanyi solo.
“Untuk channel Youtubenya atas nama pribadi, karena konsepnya dari kami membuat project ini lebih ke solo” ujarnya.
Penyanyinya Bayu Kumara Bakti, Arranger ada Abied, pembuat video klip Panji Trengginas dan pencipta lagu serta dalangnya Arie Wijayanto.
“Model video kami melibatkan ketua serikat M Riyadi dan anggota lainnya” ujarnya lagi.
Sebelumnya mereka ingin mengcover lagu seperti musisi kebanyakan. “Rencana dulu mau cover lagu begitu, tapi kalau memang kita bisa berkarya sendiri kenapa tidak, siapa tahu lagu kita bisa diterima oleh publik” timpal Arie WTO sapaan akrabnya.
Namun hingga kini ditengah kesibukannya bergelut dengan pekerjaan yang cukup berat di dunia pertambangan batubara, Ia bersama rekannya sudah menciptakan empat lagu.
“Bulan Februari teman-teman yang terlibat mulai saya hubungi, akhirnya ada waktu kami garap bareng-bareng dan lagu pertama diluncurkan pada bulan Maret” kata pria kelahiran tahun 1982 itu.
Karena keterbatasan waktu dan menyesuaikan pola kerja teman-teman, pembuatan lagu pun dilakukan secara bertahap satu per satu.
“Pengerjaan satu lagu sampai satu bulan, karena menyesuaikan waktu dengan teman-teman” katanya lagi.
Dalam pengerjaan project tersebut pihaknya menggunakan peralatan standar rekaman dan mengerjakan secara mandiri.
“Dengan segala kemampuan dan peralatan seadanya hasilnya hanya sebatas itu saja sementara, tapi mudah-mudahan sudah cukup baguslah untuk kategori home recording” tuturnya.
Pria yang sudah 10 tahun tinggal di Bumi Sarabakawa itu menceritakan sebelumnya penggarapan video hanya menggunakan animasi dan lirik.
“Dengan segala keterbatasan lagu pertama dan kedua masih menggunakan lirik dan animasi, kemudian setelah itu kita ketemu dengan salah satu teman yang mempunyai kelebihan di bidang visualisasi, akhirnya lagu selanjutnya kita membuat pakai video klip, nanti kedepan kita usahakan memakai video klip terus” jelas Arie yang juga Sekertaris PUK FSP-KEP Tabalong SIS Admo.
Arie dan teman-teman mempunyai visi dan misi untuk terus berkarya di dunia musik.
“Insyaallah akan terus berkarya, selain itu ada hal lain yang membuat ini harus benar-benar diseriusi karena saat ini si penyanyi terkena PHK dan saat ini belum bekerja, jadi kami bersama teman-teman lainnya dari organisasi ingin memberikan dukungan dalam bentuk moril atau hal lainnya agar Ia dapat mengembangkan kemampuan dirinya” ungkap Arie.
Guna meningkatkan pengikut musiknya sementara mereka hanya melakukan promosi via jejaring pertemanan dan sosial media.
“Promosi masih sebatas media sosial yang kami punya, kedepannya kita juga akan promosi di platform musik lainnya dari grafik ada peningkatan tiap bulannya sekarang subscribe sudah mencapai 502 dan untuk viewer 1700 kali ditonton” ujarnya senang.
Saat ini mereka sedang proses pembuatan lagu kelima.
“Lagu kelima lagi dalam proses, sudah recording masih dalam proses mixing dan mastering sama pembuatan video klip, Insyaallah bulan Oktober rilis” tandasnya.
Berikut empat lagu ciptaan Arie WTO :
Bayu Kumara Bakti – Bersama
Bayu Kumara Bakti – Sekedar Tau
Bayu Kumara Bakti – Asa
Bayu Kumara Bakti – Do’i