Akan Turun ke Lapangan bila tidak Ditanggapi
TANJUNG, korankontras.net – Beroperasinya Tempat Hiburan Malam (THM) termasuk warung remang-remang di Bumi Saraba Kawa setiap malam Jum’at membuat sayap organisasi Nahdatul Ulama (NU) Tabalong “bereaksi”.
Pengasuh Majelis Ta’lim Darul Ukhuwah sekaligus Penasehat GP Ansor Tabalong, Habib Muhammad Bagir bin Abdullah Al Habsyi menuturkan bahwa pihaknya sudah menyurati pemerintah daerah dan instansi terkait untuk menutup tempat hiburan di setiap malam Jum’at.
“Hanya untuk setiap malam Jum’at dan bulan Ramadahan disetiap tahunnya” terangnya pada awak korankontras.net, Selasa (15/9) sore di Majelis Ta’lim Darul Ukhuwah.
Habib Muhammad menyampaikan bahwa tidak beroperasinya tempat hiburan termasuk warung remang-remang pada malam Jum’at dan selama Ramadhan selaras dengan Visi Bupati Tabalong yang ingin menjadikan kotanya Agamis.
“Kami hormati Pemda, kami ingin baik-baik, sesuai visi Bupati untuk menjadikan Tabalong sebagai kota Agamis, maka tunjukkanlah keagamisannya itu” tegasnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak berniat untuk merugikan pihak terkait maupun mencari keributan.
“Hormatilah malam Jum’at dan bulan Ramadhan, Kami tidak mencari keributan, kami hanya ingin selamatkan umat Nabi SAW” timpalnya.
Zurriyat Rasulullah ini juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkirim surat pada instansi terkait namun hingga kini belum ada tindakan.
“Surat sudah kami sampaikan pada Bupati, Satpol PP, Dinsos, kepolisian dan Kodim sekitar dua minggu yang lalu namun sejauh ini belum ada tindakan” bebernya.
Beri Waktu Satu Bulan
Habib Muhammad menyatakan kalau dalam satu bulan ini masih belum ada tindakan yang diambil pihak pemda maupun instansi terkait, pihaknya akan turun langsung kelapangan.
“Insyaallah kami dari NU, Ansor, Banser dan majelis ta’lim Darul Ukhuwah akan turun, kalau masih ngeyel dan tetap beroperasi di malam Jum’at terpaksa tempatnya kami segel Kalau malam lain terserah, kami tidak melarang” ucapnya.
Meskipun demikian, sambung Habib lagi, pihaknya nanti tetap akan berkoordinasi dengan pihak keamanan.
Begitu pula tempat hiburan yang memiliki izin agar beroperasi sesuai izin yang diberikan.
“Kalau ada tempat hiburan yang menyalahi izin mohon kepolisian untuk mengamankan, jangan sampai pas kami yang mengamankan kami yang disalahkan” ujarnya lagi.
Habib Muhammad juga menyampaikan bahwa masalah lainnya yang ada di Tabalong yang bisa merusak aqidah adalah adanya pengajian yang ajarannya mentamatkan shalat dan juga adanya habib palsu.
Ia berharap pihak Departemen Agama dan MUI Tabalong juga bisa ikut “ambil bagian”.
“Kami bukan ingin mencari masalah ataupun bersaing dengan Organisasi lainnya, kita ingin melihat Tabalong nyaman, tentram sesuai dengan visi Bupati yang ingin Tabalong Agamis” pungkasnya.(Boel)