TANJUNG, korankontras.net – Harga gas 3 kg atau populer dengan sebutan “gas Melon” ditingkat pengecer dalam tiga pekan ini sudah mencapai Rp.35.000 di Tabalong.
Biasanya harga ditingkat pengecer berkisar Rp.25.000 saja, kondisi ini banyak dikeluhkan masyarakat yang mendapatkan kebutuhan gasnya dari membeli dipengecer.
Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan (Ekobang) Tabalong, Husin Ansari mengakui selama ini penyaluran gas 3 kg tidak tepat sasaran.
Dari pantauan pihaknya yang membeli gas 3 kg kebanyakan justru orang yang mampu.
Padahal yang berhak menggunakan gas 3 kg menurutnya adalah orang yang tergolong tidak mampu.
“warung-warung besar juga banyak memakai gas itu, yang seperti ini tidak tepat sasaran” tandas Husin ketika ditemui di ruang kerjanya.
Pihaknya bersama Disperindag dan Satgas Pangan akan melakukan razia terkait tidak tepatnya sasaran pemakai gas 3 kg tersebut.
Namun hingga saat ini Ia juga mengakui belum ada regulasi untuk melakukan razia.
“Tapi sebelum itu kami perlu menyiapkan regulasinya supaya ada dasar hukumnya” ujarnya lagi.
Selain melakukan razia, pihaknya kedepan akan menerbitkan kartu kendali untuk penyaluran gas 3 kg, diterbitkannya kartu kendali supaya penyaluran tepat sasaran.
“Jadi kami lagi mengonsep peraturan Bupati tentang pengawasan distribusi gas elpiji 3 kg. Konsep ini sendiri mengadopsi dari beberapa daerah juga” terangnya.
Kartu kendali yang diyakini mampu mengendalikan penyaluran gas 3 kilogram tepat sasaran baru bisa diterbitkan pada tahun 2021 yang akan datang.
“Saat ini kita masih tahap penyinkronan data dengan pihak Dinsos” pungkasnya.(can)