TANJUNG, korankontras.net – Salah satu bidang yang juga terpengaruh dengan adanya pandemi Covid-19 adalah dunia pendidikan.
Proses belajar – mengajar yang tadinya “tatap muka” berubah menjadi belajar di rumah lewat Daring Zoom Meeting atau pun Google Meet.
Faktanya, tak semua pendidik dan peserta didik yang memahami penggunaan aplikasi teknologi ini.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melakukan pengabdian masyarakat (PPM) yang tergabung dalam kelompok 40 menyadari hal ini.
“Salah satu program kerja yang akan kami laksanakan yaitu memberikan informasi penggunaan aplikasi zoom meeting dan google meet dan mengoperasikannya sesuai SOP” terang Fikri Afrizal koordinator kelompok 40, Jum’at (7/8) pada awak korankontras.net.
Kelompok Mahasiswa UMM yang sedang melaksanakan pengabdian masyarakat ini pun mengambil inisiatif.
“Di masa pandemi covid-19 ini bidang pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak, selaku generasi bangsa kami berinisiatif untuk memberikan informasi penggunaan aplikasi ini” sambungnya.
Menurut Fikri, bukan hanya orang tua murid yang “kewalahan” untuk menjelaskan mengenai materi pembelajaran pada anak secara Daring, termasuk anak didiknya juga kurang memahami penggunaan aplikasi ini.
Objek kegiatan yang jadi sasaran yaitu Dewan Guru pada SDN 3 Belimbing Raya.
“Tujuannya agar dewan guru dapat dengan mudah memberikan penjelasan kepada siswa-siswi tentang penggunaan aplikasi nantinya” harap Fikri.
Pelaksanaan kegiatan program kerja ini dilakukan dengan mengumpulkan Dewan Guru SDN 3 Belimbing Raya dalam satu ruangan.
“Tentunya dengan memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan” tegasnya.
Terpisah, kepala sekolah SDN 3 Belimbing Raya menyampaikan kendala terkait pembelajaran secara Daring.
“Sebenarnya kami sudah pernah mendengar mengenai aplikasi zoom meeting dan google meet, akan tetapi saat kami terapkan pemakaiannya untuk proses mengajar maka ada sebagian siswa-siswi yang tidak bisa ikut bergabung dalam pembelajaran, dikarenakan tidak semua murid menggunakan smartphone.”ungkap Hj.Maswah, S.pd, MM.

Penulis : Agustriani (Mahasiswi UMM)