Penjualannya Rambah Pulau Jawa
TANJUNG, korankontras.net – Kaos oblong dengan desain yang menarik hingga kini selalu digandrungi anak muda maupun orang dewasa. Fashion satu ini selalu ramai di beli oleh masyarakat tidak terkecuali warga Tabalong.
Bisnis disektor fashion ini semakin harinya semakin menggeliat dan memunculkan banyak brand lokal yang hadir dengan berbagai inovasi.
Hal ini bisa terlihat dari beberapa brand lokal baru bermunculan mewarnai kota yang berjuluk Bumi Sarabakawa.
Seperti salah satunya Welfare, brand lokal yang digagas oleh Koko Indarko bersama tiga rekannya ini mulai meramaikan dunia perkaosan di kota Tanjung.
Saat ditemui, Owner Welfare, Koko Indarko mengatakan brand kaos yang Ia miliki didirikan sejak tiga tahun yang lalu.
“Awal berdiri 25 Desember 2017 lalu, saya membentuk brand ini bersama tiga rekan saya” ucapnya kepada korankontras.net baru-baru ini.
Katanya, nama Welfare sendiri diambil karena mempunyai arti yaitu kesejahteraan. “Disini maksudnya dengan adanya brand ini dapat memberikan kesejahteraan kepada kawan-kawan yang tergabung di Welfare” ucapnya lagi.
Pria yang akrab disapa Koko ini juga menuturkan brand lokal yang dikelolanya ini menonjolkan pada desain kultur Borneo.
“Kultur Borneo yaitu seperti kultur dayak, Banjar maupun binatang endemic yang ada di Kalimantan. Selain itu juga sebagian desain kita ke arah streetwear juga” kata pria kelahiran tahun 1991 ini.
Kaos Dengan Design Limited Edition
Welfare dalam memproduksi kaosnya juga mencetak sendiri. “Kita membuat brand ini dikerjakan sendiri, paling cuma mengambil bahan kaos di Jawa” sambungnya.
Dalam memproduksi kaosnya, tiap desain Welfare hanya mengeluarkan jumlah terbatas.
“Tiap desain itu biasanya limited kita cetak” ungkap Koko.
Untuk harga pun, dirinya menyebutkan brand yang dikembangkannya cukup terjangkau buat kalangan anak muda.
“Harga kaos sendiri berkisar Rp 115 hingga Rp 145 ribu, sedangkan jaket dengan harga Rp 185 ribu dan topi Rp 90 ribu” terang Koko.
Selain kaos, pihaknya juga mulai memproduksi barang lainnya seperti jaket hingga topi.
“Sekarang sudah ada baju, jaket dan topi. Kedepannya rencana kita produksi celana serta sepatu” beber pria berusia 29 tahun itu.
Saat ini, pihaknya juga baru saja merilis desain baru seperti culture dayak dan binatang endemic Anggang dengan persediaan terbatas.

Koko bersyukur hingga kini penjualan kaosnya sudah mencapai pulau Jawa. “Alhamdulillah penjualan sudah sampai ke luar pulau terutama daerah Jawa” lanjutnya.
Sampai sekarang, ujar Koko brand lokal yang dikelolanya ini sudah meraup jutaan rupiah. “Alhamdulillah, omzet bulanan capai jutaan rupiah” ujarnya.
Koko menambahkan hingga kini selain menjual via offline, Welfare juga menjual produknya via online.
“Biasanya toko kita pukul 13.00 hingga 22.00 wita, penjualan juga lewat online seperti Instagram dan Facebook” ujarnya lagi.
Setelah tiga tahun lamanya brand yang didirikannya tersebut pihaknya sudah mempunyai brand ambassador. “Brand ambassador kita yaitu teman-teman dari band asal Banjarmasin The Rindjink” tutur Koko.
Kedepan, dirinya juga menargetkan akan membuka store cabang di Tabalong. “Target dua tahun lagi terdapat store lain” tutupnya.
Bagi yang tertarik dengan brand Welfare ini bisa langsung datang ke tokonya di jalan Belimbing Raya RT 02 No 34 kecamatan Murung Pudak atau lewat instagram di @welfarestreetwear. (Can)