TANJUNG,korankontras.net- Disamping sebagai seorang Legislator di Bumi Saraba Kawa, pria ini juga seorang pengusaha karet.
Wajar saja kalau H. Jurni banyak tahu seluk beluk tentang perkaretan, termasuk tentang adanya praktik kecurangan yang dilakukan oknum pengepul.
Jurni mengungkapkan bahwa praktik dilapangan memang terjadi, ada oknum pengepul karet yang “memanipulasi dacing” atau timbangan sehingga merugikan petani karet.
“Kasian para petani karet kalau praktik ini terus dibiarkan” terangnya pada awak korankontras.net belum lama ini.
Jurni mengatakan meski harga beli karet dari oknum pengepul lebih tinggi dari pedagang besar, namun jumlah uang yang diterima lebih sedikit karena timbangannya dikurangi.
“Praktik ini terjadi dilapangan karenanya kami ingin Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag)Â Tabalong turun kelapangan” tandasnya.
Pada hal, tutur Jurni, nilai uang dari selisih beberapa kilo yang “diakali” oknum pengepul sangat berarti bagi petani kecil.
“Uang segitu mungkin tidak begitu besar (bagi sebagian orang), tapi bagi petani kecil apalagi saat harga karet murah seperti sekarang jumlah tersebut sangat berarti” bebernya.
Saat rapat dengan Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Tabalong dengan komisi II DPRD Tabalong, wakil ketua DPRD ini pun mendorong instansi ini untuk segera melakukan Sidak dan Tera Ulang alat timbang.
Jurni juga menghimbau semua pedagang dan tengkulak bisa berlaku jujur.
“Dua puluh atau tiga puluh ribu dari selisih timbang sangat berarti bagi petani” pungkasnya.(Boel)