TANJUNG, korankontras.net – Dari hobi bisa mendatangkan rezeki. Kalimat itu yang sering kita dengar pada saat orang berhasil menyalurkan hobinya untuk mendapatkan keuntungan.
Salah satunya seperti Hermansyah atau yang sering dipanggil Cevox, pria yang juga seorang pecinta alam ini bisa menyalurkan hobinya membudidayakan bonsai untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Kecintaan dan ketekunan dalam menggeluti hobi Bonsai beberapa puluh tahun hingga kini sudah menghasilkan kepuasaan tersendiri baginya.

“Saya sudah mengenal seni Bonsai sejak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 1995. Awalnya saya belajar mencoba membuat jenis bonsai beringin (ficus)” ucapnya saat diwawancarai awak korankontras.net di rumahnya, Sabtu (27/6).
Sampai sekarang, kata Cevox banyak orang memesan kepadanya untuk membeli bonsai hasil buatannya.
“Selain pembeli dari Tabalong, pembeli dari luar daerah juga ada seperti dari Kalimantan Timur dan Tengah” kata pria kelahiran 1976 tersebut.
Pria yang juga aktif sebagai pecinta lingkungan ini, dalam sebulan dapat menjual paling banyak sekitar 10 bonsai.
“Yang sering dibeli orang jenis bonsai Wacang (penggabungan Wahung dan Sancang). Untuk harga relatif antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah” terangnya.
Terlepas dari keuntungan dari budidaya bonsai tersebut, dirinya sangat getol untuk mempelajari seni dari budidaya bonsai itu.
Ia pun menuturkan bonsai yang paling mahal bukan dilihat dari jenisnya melainkan karakter dari bonsai itu sendiri.
“Semakin berkarakter si bonsai itu dan semakin berumur maka nilai jualnya akan makin tinggi. Disitulah penilaian untuk penentuan harga bonsai bukan di jenis bonsainya” ungkap Cevox.
Hingga kini, putera asli Bumi Sarabakawa tersebut sudah membuat ratusan bonsai dari berbagai jenis.
“Sekitar 300 bonsai ada di sini, jenisnya bermacam-macam ada bonsai asam jawa, jeruk kingkit, sapu-sapu atau cucur atap, loa, serut, sakura mikru dan masih banyak lagi” bebernya.
Katanya, Ia biasa mencari bahan untuk pembuatan bonsai hanya di sekitar wilayah Tabalong saja.
“Biasanya hunting atau mencari bahan bonsai di sekitaran hutan di wilayah Tabalong, mudah sekali ditempat kita untuk mendapatkan bahan” ujar Cevox.

Sambung Cevox, saat ini dirinya mulai mencoba membuat bonsai dengan bahan lokal yang ada di Tabalong.
“Ini lagi mencoba membuat bonsai varitas lokal seperti Loa, Kariwaya, Wahung, Buas-Buas, Wareng, Karamunting, Bungu dan Pole (Pulantan)” tandas pria 43 tahun itu.
Bagi yang tertarik dengan hasil budidaya bonsai Cevox bisa datang langsung ke Jalan Kupang RT 03 No 23 Kelurahan Pembataan kecamatan Murung Pudak depan komplek BLK Tanjung. “Atau untuk pemesanan hubungi ke 085350061052” tutupnya. (Can)