TANJUNG,korankontras.net- Berlarutnya rencana bantuan untuk korban banjir di Tabalong beberapa waktu lalu membuat wakil rakyat di Graha Sakata “memanggil” mitra kerjanya.
Pada rapat dengan mitra, rabu (17/6) Komisi II DPRD Tabalong menghadirkan Dinas Pertanian (Distan) Tabalong membicarakan persoalan tersebut.
Ketua komisi II DPRD Tabalong, Hj. Sumiati mempertanyakan penyebab bantuan yang dijanjikan tak kunjung diterima petani yang sawahnya gagal tanam akibat banjir yang melanda Bumi Saraba kawa pada Februari lalu.
“Sudah empat bulan, masyarakat mempertanyakan bantuan yang dijanjikan” ucapnya memulai pertanyaan kepada Distan.
Sumiati juga meminta pihak Distan untuk benar- benar melakukan inventarisir dan validasi data sawah yang gagal tanam.
Plt. Kepala Distan Tabalong, Noorzain A.Yani menyampaikan bahwa sekitar 4.014 HA sawah yang terdampak banjir.
“Dari jumlah tersebut sekitar 712,5 HA yang gagal tanam dan mengalami fuso, ” bebernya.
Daerah gagal panen terbanyak dikawasan kecamatan Banua Lawas dan Pugaan.
Noorzain mengatakan bahwa bantuan yang akan diberikan kepada petani gagal tanam berasal dari CSR PT.Adaro Indonesia.
Namun, sambungnya lagi, proses pemanfaatan dana CSR agak panjang dan menurut informasi dari pihak perusahaan harus berkoordinasi dengan manajemen pusat di Jakarta.(Boel)