TANJUNG, korankontras.net – Pedagang di pasar Plambon Kelurahan Pembataan Kecamatan Murung Pudak mengeluh sepi setelah merebaknya kabar dugaan pasien corona pernah berbelanja di pasar tersebut.
Meskipun gugus tugas covid-19 Tabalong sudah membantah adanya penambahan pasien corona di Tabalong namun kabar terlanjur menyebar melalui medsos dan group WA yang membuat pasar sepi pembeli.
Para pedegang mengeluhkan informasi tersebut karena hingga hari ini pendapatan mereka mengalami penurunan drastis.
Dari pantauan korankontras.net, suasana pasar Plambon pasca informasi ini mengalami kelengangan, para pelanggan mulai tidak berbelanja lagi di pasar tersebut.
Seperti keterangan salah seorang pedagang sayur, Amat, mengaku adanya informasi simpang siur tersebut membuat penghasilannya menurun.
“Ini mempengaruhi pendapatan kami, biasanya habis lebaran pelanggan banyak yang belanja ke sini. Penghasilan saya menurun hampir 70 persen” ucapnya saat ditemui korankontras.net, Jum’at (29/5).
Ia pun berharap agar masyarakat bisa menyaring informasi yang benar sebelum menyebarluaskannya.
“Ya tunggu informasi resmi dari pemerintah, jadi masyarakat tidak perlu menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya” harap warga Plambon tersebut.
Senada dengan Amat, pedagang ayam potong, Adul juga mengalami penurunan penghasilan pasca informasi tersebut.
“Informasi itu merugikan kami para pedagang, kami mengalami penurunan sekitar 50 persen” katanya.
Adul mengatakan hari biasa dirinya bisa menghabiskan sekitar 36 potong ayam. “Sudah empat hari ini sepi, dagangan tidak habis seperti hari biasanya” beber warga Tanjung Selatan tersebut.
Dirinya pun berharap, pemerintah setempat dapat segera memberikan informasi resmi terkait kabar tersebut agar Pasar Plambon dapat kembali normal seperti biasa.
Terpisah, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (P2) Covid-19 Tabalong, dr Taufiqurrahman meminta pedagang untuk tidak perlu merasa khawatir maupun resah dengan adanya kabar tersebut.
“Pedagang tidak perlu resah, karena yang mengumumkan hasil itu gugas provinsi baru ke kita gugas kabupaten. Sampai jelas kedudukan persoalannya baru kita tracking di pasar Plambon” tuturnya.
Taufiq juga menegaskan bahwa tim gugas tidak pernah menutup-nutupi apabila ada pasien positif Corona di Bumi Sarabakawa.
“Kalau memang positif kita umumkan positif dan kami pun tidak mungkin menutupi kasus karena tujuan kita mencegah rantai penuluran Covid-19 ini” jelas Kepala Dinas Kesehatan Tabalong.
Taufiq menambahkan, dirinya bersama tim Gugas masih akan menunggu kordinasi dari pihak RSPT.
“Sinkronisasi data dengan pihak RSPT, kita tunggu saja beberapa hari ini nanti” pungkasnya.
Diketahui, kabar yang meresahkan para pedagang itu beredar melalui pesan singkat di grup-grup sosial media, sejak beberapa hari belakangan ini dalam pesan singkat itu dituliskan, anggota keluarga karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan di Tabalong hasil swab PCRnya positif dan yang bersangkutan berdomisili di kelurahan Belimbing Raya.
Selain itu, dalam isi pesan singkat juga tertulis aktifitas keseharian orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut antara lain, pernah belanja ke Pasar Plambon, tidak ada kedatangan famili dari luar daerah dan tidak ada riwayat perjalanan dari atau ke luar daerah. (Can)