TANJUNG, korankontras.net – Memiliki daerah yang tebuka berbatasan dengan dua propinsi tetangga menjadikan Tabalong harus bekerja ekstra menjaga pintu masuknya.
Empat pos jaga diperbatasan masih ditambah tiga lagi menjadi tujuh pos jaga yang difungsikan sebagai pos skrining bagi orang yang mau masuk ke Tabalong atau hanya lewat saja.
Penambahan pos skrining di Kambitin berbatasan dengan Kalimantan Tengah. Pulau Ku’u perbatasan dengan Kabupaten Balangan dan Sungai Durian Kecamatan Banua Lawas yang berbatsan dengan Kabupaten HSU.
Penjagaan yang diperketat untuk memastikan orang yang masuk maupun yang lewat adalah orang yang benar benar sehat tidak terpapar covid-19.
Siapa saja yang masuk maupun melintas akan diperiksa suhu tubuhnya jika tinggi akan dilakukan rapid test.
“bila normal silahkan masuk kalau diatas langsung dirapid test, bila reaktif sudah ada SOP nya”tandas Bupati Tabalong, H.Anang Syakhfiani dalam konfrensi pers di ruang gugus tugas covid-19 Tabalong, selasa siang (19/5)
Warga luar Tabalong yang hasilnya rekatif akan dilaporkan ke gugus tugas kabupaten yang bersangkutan.
Anang menegaskan akan menempatkan petugas khusus disemua pos skrining mulai besok.
Sayangnya upaya tegas untuk menjaga perbatasan dengan melakukan rapid test tidak didukung dari gugus tugas propinsi Kalimantan Selatan dalam pengadaan alat rapid testnya.
Pihak gugus tugas Tabalong sudah berupaya mengadakan rapid test sebanyak 1.000 namun belum berhasil karena daerah lain juga memerlukan.
“Kita sudah berusaha menyiapkan minimal 1000 rapid test tapi dalam waktu yang bersamaan dengan kebutuhan didaerah lain jadi susah didapat” terang Bupati.
Bupati berharap gugus tugas propinsi bisa memberikan bantuan rapid kepada Tabalong karena bagaimanapun Tabalong menjaga perbatasan dengan skrining yang notabenenya adalah tugas propinsi.
“kita membantu tugas propinsi di perbatasan, kami berharap ada bantuan rapid dari gugus tugas propinsi”harapnya.(kts)