TANJUNG, korankontras.net – Saat Kartu Pra Kerja dibuka pendaftarannya beberapa waktu lalu, banyak masyarakat yang mulai ikut program yang dicanangkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo tersebut.
Kabupaten Tabalong sendiri tercatat ada sebanyak 1500 pelamar Kartu Pra Kerja yang terdeteksi oleh Jikamaka Ampuh. Dari sekitar ribuan pelamar tersebut rata-rata merupakan mayoritas pemula atau baru lulus sekolah.
“Jadi rata-rata pendaftar anak lulus SMA dan Sarjana, saya bisa katakan kalau pendaftar hasil PHK itu cuma beberapa persennya saja” ucap Pimpinan Jikamaka Ampuh, Awiek Widodo usai penyerahan insentif kepada penerima Kartu Pra Kerja di Teras Kantor Sekertariat Daerah Kabupaten Tabalong, Kamis (14/5).
Awiek juga menuturkan ada banyak peserta yang secara mandiri mendaftar kartu pra kerja tidak melewati Jikamaka Ampuh.
“Untuk yang 1500 ini mendaftar melalui kita, mereka saya kumpulkan satu grup WA kemudian saya bimbing dan arahkan. Setelah itu saya pantau siapa yang sudah dapat insentif, tapi bagi yang pendaftarannya tidak lewat Jikamaka kita tidak bisa mendeteksi siapa saja yang sudah mendapatkan insentif” terangnya.
Hari ini ada sekitar 257 orang pendaftar kartu pra kerja yang melalui Jikamaka Ampuh mendapatkan insentif.
“Dan yang sudah mendapatkan insentif itu sebanyak 257 orang tapi nanti diserahkan secara bertahap, hari ini simbolis penyerahan sekitar 10 orang” ujar Pimpinan Jikamaka Ampuh.
Ia menjelaskan bagi yang sudah mendapatkan insentif  merupakan pelamar yang sudah melakukan pelatihan dan sudah mendapatkan sertifikat.
“Jadi kartu pra kerja tersebut akan cair insentifnya setelah mereka melakukan pelatihan” bebernya.
Kartu pra kerja ini ditargetkan oleh pemerintah sekitar 30 gelombang sampai akhir Desember 2020.
“Dan kita targetkan sampai akhir Desember ada 5000 pelamar Kartu Pra Kerja” tandasnya.
Lanjut Awiek, pelatihan kartu pra kerja yang ada di Jikamaka Ampuh ini meliputi desain grafis, pelatihan memasak, tata rias dan akuntansi.
“Karena pandemi ini rata-rata pelatihan masih secara online. Tapi apabila sudah selesai pandemi maka akan diadakan pelatihan secara offline atau tatap muka” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu penerima insentif, Dwi Cahyono mengatakan dirinya tertarik dengan program-program pelatihan yang ada di Kartu Pra Kerja tersebut.
“Saya mengambil pelatihan dibidang wirausaha, pengusaha di era milineal pelatihannya jenis seminar. Terkait pendaftaran untuk yang awam dengan internet agak sulit karena perlu login di setiap aplikasinya tapi kalau sabar dan teliti itu bisa mudah karena prosesnya lumayan panjang” katanya.(can)