TANJUNG, korankontras.net – Terbatasnya aktivitas masyarakat akibat wabah virus Corona membuat sejumlah sektor usaha mengalami penurunan.
Seperti halnya yang terjadi kepada salah satu barbershop di Tabalong yaitu One Barbershop, mereka ikut terdampak akibat Covid-19.
Bertarung di tengah wabah pandemi ini membuat mereka tidak hanya sekedar memikirkan omzet, melainkan bagaimana melindungi keselamatan para karyawan dan konsumen terhadap virus tersebut.
Menyiasati itu, saat ini mereka pun selalu menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) seperti masker, sarung tangan, hand sanitizer saat memotong rambut pelanggannya.
Salah satu karyawan One Barbershop, Perza Fahlapi mengatakan hal itu dilakukan agar semuanya merasa lebih aman dan nyaman saat proses pemotongan rambut.
“Setiap hari saat barbershop buka, kita selalu menyemprotkan disinfektan terlebih dulu sebelum bekerja” ucapnya saat ditemui awak korankontras.net di tempat kerjanya, Jum’at (8/5).
Alat cuci tangan pun disediakan, pada saat pelanggan ingin masuk diingatkan untuk mencuci tangan terlebih dulu.
“Kita juga mengingatkan pelanggan untuk pakai masker. Ditempat kita juga peralatan selalu dibersihkan setelah selesai cukur, jadi saat ada pelanggan lagi peralatannya sudah steril” ujarnya.
Selain itu ditempatnya, Barberman (sebutan untuk pekerja cukur rambut) juga selalu menggunakan APD. “Pegawai disini diwajibkan pakai masker dan sarung tangan, sebelum dan sesudah bekerja juga harus cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer” kata Perza.
Ditengah wabah ini juga mereka tidak merubah jam operasional Barbershop. “Kita tetap buka seperti biasa setiap hari, dari pukul 11.00 wita hingga 23.00 wita” bebenya.
Terlepas dari hal tersebut, diakuinya ada penurunan drastis omzet ketika Virus Corona mulai mewabah di Indonesia, terlebih saat sudah ada kasusnya di wilayah Bumi Sarabakawa.
“Sebelum adanya pandemi ini omzet per bulannya bisa mencapai Rp 20 juta, namun saat ini turun omzetnya kisaran 50 persen” ungkap pria berkacamata tersebut.
Tambah Dia, biasanya perhari pelanggan masuk mencapai 10 orang lebih, kini hanya sekitar lima orang.
“Ya, kita pun berharap wabah ini segera berakhir dan aktivitas kita bisa berjalan normal. Jadi pendapatan kita bisa stabil kembali” pungkasnya. (Can)