TANJUNG,korankontras.net – Pasar mingguan Mabu’un yang digelar setiap hari sabtu semakin sesak dijejali pedagang dan pembeli meskipun Pemkab Tabalong sudah mengeluarkan surat edaran menutup pasar mingguan dan pasar “tungging” sementara waktu.
Penutupan pasar mingguan dan tungging ini guna pencegahan penyebaran covid-19 di bumi sarabakawa namun sepertinya surat edaran tidak mempan untuk menghentikan dua jenis pasar ini.
Sempat satu minggu saja surat edaran berjalan efektif selebihnya pasar kembali normal berjualan.
“bagaimana lagi kami hanya mencari makan dengan berjualan” cetus salah seorang pedagang di pasar mingguan Mabu’un kepada korankontras.net, sabtu (25/4).
Dua minggu yang lalu Ia tidak berjualan karena surat himbauan tersebut tapi setelah itu mereka tetap berjualan seperti biasa dan tidak ada yang melarang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong, Noorzain A. Yani tidak membantah jika pasar mingguan Mabu’un masih ramai seperti biasa.
“tetap kami himbau untuk dihentikan tapi memang masih banyak yang buka”ujarnya lagi.
Pasar mingguan Mabu’un termasuk pasar mingguan yang paling besar dibandingkan dengan pasar mingguan lainnya, faktor ini yang masih menjadi kendala bagi petugas menertibkan.
“perlu full team yang turun kalau menertibkan, tiga pilar dan satpol PP harus turun semua” terang Noorzain.
Dibeberapa pasar sudah ditertibkan dan berjalan lancar hingga kini seperti dipasar Kelua dan pasar Kapar Murung Pudak.
“karena di dua pasar ini sudah ada pasar hariannya dilokasi yang sama” ujarnya.
Sementara pasar “tungging” Noorzain mengakui pihaknya tidak memonitor karena biasanya pasar tersebut dikelola oleh warga atau desa setempat (kts)