TANJUNG,KoranKontras.net- Meski gas LPG 3 kg susah didapat dan menyebabkan antrian panjang hampir disetiap Pangkalan Gas LPG, kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabalong, Noorzain A.Yani membantah kalau hal tersebut disebabkan oleh langkanya gas “melon”.
“Tidak ada kelangkaan, namun lebih kepada pendistribusiannya yang tidak tepat sasaran” terangnya pada awak korankontras.net, Kamis (23/4) usai pertemuan dengan komisi II DPRD Tabalong di Graha Sakata.
Noorzain menerangkan bahwa gas 3 kg bersubsidi peruntukannya sudah ditentukan jelas oleh pemerintah.
” Gas tersebut untuk masyarakat tidak mampu dengan penghasilan satu juta ke bawah dan bagi pedagang mikro yang omzetnya lima puluh juta ke bawah per tahun” ungkapnya.
Namun, ujarnya lagi, dilapangan terjadi penyimpangan.
“Dilapangan terjadi penyimpangan, pemakai gas 3 kg bukan berasal dari kategori penerima/sasaran” bebernya.
Mengatasi hal tersebut sambung Noorzain, langkah yang bisa dilakukan Disperindag bersama dinas teknis lainnya yaitu membuat Kartu Kendali bagi penerima gas bersubsidi tersebut.
“Tiap pangkalan gas LPG ada memiliki daftar pemegang Kartu Kendali disekitar diwilayah operasionalnya supaya jelas siapa yang boleh membelinya disitu” timpalnya.
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah pembuatan aturan (Perbub) untuk harga ditingkat pengecer.
“Di pangkalan jelas Harga Eceran Tertinggi (HET) nya dengan acuan surat edaran Gubernur yakni sekitar Rp 17.500 (per tabung 3 kg), ditingkat bawah (eceran) yang tidak terkendali” ucapnya.
Data yang dimiliki instansi pemerintah pun beragam seperti data dinas Sosial menyebutkan jumlah keluarga tidak mampu di bumi Saraba Kawa berkisar 18.000 hingga 18.511 KK.
Sedang data EkoSDA menyatakan untuk tahun 2020 Tabalong mendapat jatah sekitar 4.467 metrik ton LPG dan bila dikonversi ke tabung gas 3 kg jumlahnya sekitar 1,587 juta buah tabung.
Hingga Maret baru tersalurkan sekitar 1.155,8 meteik ton atau sekitar 24,25%.
Informasi yang didapat komisi II DPRD Tabalong menyatakan Agen besar LPG berjumlah 2 dan Pangkalan gas sekitar 74 buah, sedang data dari Satgas Pangan Tabalong mengatakan ada 3 Agen besar LPG dan 101 Pangkalan.(Boel)