TANJUNG,KoranKontras.net- Terjawab sudah rasa penasaran para pedagang yang biasa berjualan saat bulan Ramadhan.
Sebelumnya, kabar simpang-siur sempat beredar dimasyarakat tentang boleh tidaknya berjualan di “pasar ramadhan” saat wabah Covid-19 yang juga melanda Bumi Saraba Kawa.
Bupati Tabalong, H. Anang Syakhfiani menegaskan bahwa untuk tahun ini kegiatan pasar Ramadhan ditiadakan, bukan hanya ditingkat kabupaten namun juga di kecamatan hingga desa.
“Meskipun demikian, pedagang yang biasa berjualan (di pasar ramadhan) silakan berjualan di depan rumah masing-masing atau tempat lain” terangnya pada awak media usai rapat koordinasi, Selasa (21/4).
Anang menegaskan bahwa pada prinsipnya tempat berjualan tersebut tidak memungkinkan untuk terjadi kerumunan.
“Mereka juga akan didukung dengan jasa kurir, baik gojek ataupun semacamnya” ucapnya pula.
Bahkan sambungnya lagi, para pedagang mulai dari tingkat Kabupaten, kecamatan dan desa akan dibantu permodalannya dengan besaran yang berbeda.
“Kurirnya pun akan dibantu dan didukung dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemkab serta sembako di minggu awal dan minggu terakhir puasa” bebernya.
Karena “bantuan” ini akan menarik dan mengundang orang untuk berjualan sambung Anang, ia memerintahkan Camat dan Kepala Desa untuk mengaturnya sedemikian rupa.
“Orang yang berjualan bisa disesuaikan dengan kondisi desa atau kecamatan” pungkasnya.(Boel).